Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Dua Tersangka Video Mesum Mantan Pasutri | Penampakan Bajakah Jadi Viral

Kompas.com - 16/08/2019, 07:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan dua tersangka, V dan A, dalam kasus video mesum di Garut.

Kedua tersangka tersebut ternyata mantan pasangan suami istri. A mengaku sengaja menjual istrinya untuk melayani sejumlah pria karena masalah ekonomi.

Sementara itu, berita tentang tanaman bajakah masih terus menyedot perhatian pembaca di Kompas.com. Video penampakan akar tanaman bajakah tersebut menjadi viral di media sosial.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. V dan A adalah mantan pasangan suami istri

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat diwawancara terkait video seks 3 pria 1 wanita, Kamis (15/8/2019)KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna saat diwawancara terkait video seks 3 pria 1 wanita, Kamis (15/8/2019)

Kapolres Garut AKBP Budi Satria di Mapolres Garut, mengatakan, kedua pelaku video mesum di Garut adalah mantan pasangan suami istri.

Video tersebut, menurut tersangka, dibuat tahun 2018 saat mereka masih menjadi pasangan suami istri.

Kedunay saat ini dijerat pasal berlapis, yaitu Undang-Undang ITE dan pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

"Ancaman hukumannya 5 sampai 10 tahun dengan denda Rp 1 sampai Rp 1,5 miliar," katanya.

Baca berita selengkapnya: Dua Pemeran Video Mesum di Garut Jadi Tersangka, Ternyata Mantan Suami Istri

2. Kasus pembunuhan ABG yang jasadnya ditemukan tinggal tulang

Para pelaku dihadirkan dalam jumpa pers kasus pembunuhan Nurkhikmah (16) di Mapolres Tegal, Kamis (15/8/2019).KOMPAS.com/TRESNO SETIADI Para pelaku dihadirkan dalam jumpa pers kasus pembunuhan Nurkhikmah (16) di Mapolres Tegal, Kamis (15/8/2019).

Kapolres Tegal AKBP Dwi Agus Prianto mengatakan, motif kelima pelaku diketahui karena asmara dan emosi kepada korban.

“Motif awalnya asmara. Para pelaku cemburu, karena korban dekat dengan teman-teman laki-laki lain. Ada juga pelaku perempuan yang cemburu, karena korban dekat dengan pacar mereka,” kata Dwi.

Kelima pelaku pembunuhan adalah Abdul Malik (AM), Muhamad Proi (MP), Saiful Anwar (SA), dan NL serta AI gadis di bawah umur yang tak lain merupakan teman korban.

Baca berita selengkapnya: Ini Alasan Pelaku Membunuh ABG yang Jasadnya Tinggal Tulang Belulang di Tegal

3. Prada DP mengaku kecewa atas pengakuan kekasihnya

Prada DP ketika menjalani sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Prada DP ketika menjalani sidang di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (13/8/2019).

Kasus Prada DP yang memutilasi kekasihnya sendiri, Fera Oktaria (21), kembali mencuat. Dalam persidangan, Prada DP mengaku nekat membunuh serta memutilasi Fera lantaran kecewa dengan pernyataan korban yang mengaku telah hamil selama dua bulan.

Hal tersebut diungkapkan Prada DP saat memberikan keterangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang,Kamis (15/8/2019).

"Saya kecewa dia mengaku hamil, padahal saya pendidikan militer 5 bulan dan hari itu baru pertama kali kami berhubungan," katanya.

Baca berita selengkapnya: Pengakuan Prada DP Tega Mutilasi Kekasih: Saya Kecewa Dia Bilang Hamil 2 Bulan

4. Penampakan akar tanaman bajakah jadi viral

Jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono mengunjungi lokasi tumbuhan bajakah.Repro bidik layar YouTube Kompas TV Jurnalis Kompas TV Aiman Witjaksono mengunjungi lokasi tumbuhan bajakah.

Dalam video tayangan AIMAN di YouTube berjudul "Berburu Tanaman Penyembuh Kanker di Hutan Kalimantan", jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, secara eksklusif, mengunjungi langsung lokasi tempat tanaman bajakah ini tumbuh.

Saat itu ia ditemani oleh 2 siswi yang meraih medali emas tersebut, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani, dan guru biologi pembimbing kedua siswa tersebut, Herlina.

Menurut Aiman, tumbuhan bajakah tumbuh di tanah gambut. Batang pohonnya seperti tumbuhan sulur yang membelit atau berpegangan pada tumbuhan lain.
Diameter pohon yang ditunjukkan nampak tidak terlalu besar, hanya segenggam tangan orang dewasa.

Warna batang pohon kecoklatan. Daun berada di ketinggian, sulit dijangkau. Tumbuhan ini sulit ditemukan lantaran rupanya mirip dengan kebanyakan tumbuhan lain di hutan tersebut.

"Memang sulit membedakan yang mana tumbuhan bajakah, yang mana tumbuhan lain," kata Aiman, seperti dikutip Kompas.com, dari channel YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2019).

Baca berita selengkapnya: Ini Video Penampakan Tumbuhan Bajakah, Obat Penyembuh Kanker Temuan Siswa SMA

5. Gus Mus titip pesan agar Menteri Susi dipertahankan, ini alasannya

Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara di forum ulang tahun tahun ke 75 di Sam Poo Kong, Semarang, Rabu (14/8/2019) malam.KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Ulama kharismatik asal Rembang, Jawa Tengah KH Mustofa Bisri atau Gus Mus saat berbicara di forum ulang tahun tahun ke 75 di Sam Poo Kong, Semarang, Rabu (14/8/2019) malam.

Gus Mus mengundang menteri nyentrik itu naik ke atas panggung untuk bersama-sama memotong tumpeng di hari ulang tahunnya ke-75.

Saat Susi berjalan ke panggung, Gus memuji perempuan asal Jawa Barat tersebut.

"Kalau Bu Susi diganti mungkin laut rusak lagi. Tolong sampaikan ke Pak Jokowi, orang yang dekat Pak Jokowi, Gus Mus mendukung bu Susi," tambahnya dari atas panggung.

Kebanggaan Gus Mus kepada Susi cukup beralasan. Susi patut diidolakan atas aksi-aksi nyentriknya dan juga kebijakan tegas di bidang kelutan.

"Saya kagumi Bu Susi bukan sebagai menteri, saya kagumi sebagai perempuan Indonesia, yang bangga Indonesia, mencintai rakyat Indonesia," tambahnya.

Baca berita selengkapnya: "Tolong Sampaikan ke Pak Jokowi, Gus Mus Mendukung Bu Susi..."

Sumber: KOMPAS.com (Nazar Nurdin, Robertus Belarminus, Aji YK Putra, Tresno Setiadi, Ari Maulana Karang)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com