Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Lakukan Atraksi Api, Pesulap Tewas Terbakar

Kompas.com - 12/08/2019, 19:28 WIB
Andi Hartik,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang seniman tari dan pesulap, Rachmat Budiri (53) atau biasa dikenal Budi Ayuga, tewas setelah melakukan atraksi api.

Budi tewas dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang setelah bagian atas tubuhnya terbakar disebabkan gagal saat melakukan atraksi.

Budi terbakar saat mempertontonkan atraksi sulap api di Pentas Apresiasi Budaya Kampung Celaket, Kota Malang, Sabtu (27/6/2019).

"Ada infeksi di punggung yang berpengaruh ke ginjalnya. Kondisinya drop dan dinyatakan meninggal," kata teman dekat Budi Ayuga, Yongki Irawan, Senin (12/8/2019).

Baca juga: Istri dari Driver Ojol yang Tewas Mengenaskan Pernah Masuk Rumah Sakit Jiwa

Budi yang tampil dalam pertunjukan ketoprak terbakar karena kesalahan teknis. Biasanya ia memakai minyak tanah atau spiritus saat beraksi.

Namun, malam itu ia memakai bensin jenis pertamax. Budi juga tampil tanpa tim yang biasa mengiringinya.

Yongki mengatakan, kondisi Budi sempat menunjukkan perbaikan. Namun, nasib berkata lain. Budi meninggal disebabkan infeksi di punggungnya yang menjalar hingga ginjal.

Sebelum dirawat di RSSA Kota Malang, Budi terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang.

Baca juga: Fakta Kasus Bentrok Saat Acara Lamaran, 1 Tewas, 5 Luka Parah hingga Pelaku Ditangkap Polisi

Imam Muslich, teman dekat Budi yang lain mengatakan, Budi dikenal sebagai sosok yang baik di kalangan seniman. Dengan keahliannya sebagai pesulap, Budi kerap tampil dalam pertunjukan amal.

"Saat kita bikin donasi untuk korban gempa, Mas Budi tampil melewati api," katanya.

Jenazah Budi lantas dibawa pulang ke kediamannya di Jalan Tanjung Putra nomor 44 Tanjungrejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com