Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyu Mati Terdampar Kembali Ditemukan di Pantai Congot Kulon Progo

Kompas.com - 12/08/2019, 15:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com - Satwa penyu terdampar dalam kondisi sudah mati ditemukan pada bibir pantai wisata Pantai Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kondisinya sudah agak membusuk namun masih terlihat cukup baik bentuk tubuhnya, baik karapas, tempurung, kepala hingga kaki.

Hanya saja tampak beberapa lempeng tempurungnya yang sudah lepas.

"Kedua ujung kaki belakangnya tampak ada luka-luka, seperti bekas dimakan ikan yang lebih kecil," kata Rokimanto, warga yang sehari-hari tinggal di Congot, Senin (12/8/2019).

Roki, panggilannya, adalah petugas pos Sea Rider TNI AL Pantai Congot.

Baca juga: Pemancing Temukan Penyu Mati dengan Sampah Plastik Terburai dari Perutnya

 

Ia kerap menerima laporan warga terkait hal-hal dan temuan-temuan di kawasan Congot, termasuk adanya penyu terdampar.

Kali ini, Roki menerima laporan warga Senin pagi pada pukul 07.30 WIB. Ia segera ke lokasi temuan dan penyu itu masih ada di sana ketika ia tiba.

Ia memperkirakan, penyu itu memilliki ukuran bobot sedikitnya 20 kilogram.

Roki segera melaporkan temuan itu ke beberapa instansi terkait baik Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo, balai konservasi DIY hingga LSM pemerhati satwa.

"Kondisi memang sudah mati ya," kata Roki di ujung telepon.

“Saya dengar beberapa utusan instansi sudah datang ke sana,” kata Roki kemudian.

Baca juga: Kisah Rujito, Dulu Buru dan Sembelih Penyu Kini Jadi Penyelamat

Jalur migrasi penyu

Laut di Selatan Pulau Jawa merupakan jalur migrasi penyu. Pantai-pantai yang dilewatinya juga kerap menjadi lokasi penyu membangun sarang,  termasuk di pantai yang masuk wilayah Jangkaran. 

Roki menceritakan, kebiasaan penyu naik ke darat dan membangun sarang biasanya terjadi pada rentang Mei hingga Agustus, musim di mana disertai angin kencang dan gelombang air laut yang besar. Warga di sekitar Jangkaran sampai hafal pada kebiasaan penyu ini.

Itulah mengapa warga kerap menemukan penyu di musim kemarau seperti sekarang baik dalam kondisi mati ataupun hidup. Kali ini, mereka menemukan terdampar dalam kondisi mati.

Satu tahun yang lalu, warga juga menemukan satu penyu dalam kondisi mati di sekitaran pantai wisata ini. Tahun ini,  warga malah dua kali menemukan penyu mati terdampar di pantai. Kedua kasus itu terjadi sejak awal Agustus ini.

Baca juga: Cuaca Buruk, Ribuan Telur Penyu Langka di Penangkaran Rusak dan Membusuk

Roki sempat memeriksa kondisi penyu. "Kami periksa tidak ada bekas pancing atau apapun. Kondisinya utuh," kata Roki.

Tempat penyu bertelur

Selain menangani laporan penyu mati ini, Roki menceritakan bahwa dirinya ikut terlibat menjaga sarang-sarang tempat penyu bertelur.

Ia bekerja sama dengan warga dan beberapa aktivis di Jangkaran.

Ia berharap, dengan upaya ini maka kegiatan penyu di kawasannya tidak diganggu oleh spekulan yang ingin mencuri lantas mendagangkan telur.

“Sudah empat kali penyu bertelur dan menetas di sini. Satu lagi sekitar 55 hari ke depan akan menetas,” kata Roki.

Baca juga: Petani Ini Sembunyikan Telur Penyu di Tempat Rahasia Agar Tak Diburu

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com