PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan Pasar Induk Atrium Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengering.
Imbasnya, berbagai macam sampah mulai dari popok bayi hingga kantong plastik bermunculan di dasar sungai.
"Banyak sampah, sepertinya dari hulu dan sebagian terbawa pasang air laut," kata Irwan, pedagang yang sehari-hari berjualan sayuran di Pasar Induk, Rabu (31/7/2019).
Baca juga: Wali Kota Pangkal Pinang Ingin Ubah Permukiman Kumuh Seperti Kampung Pelangi di Semarang
Dia menuturkan, sungai mulai menyusut debit airnya sejak dua pekan terakhir, seiring masuknya musim kemarau.
Ia pun memastikan, sampah yang mengendap di sungai itu bukan berasal dari pedagang pasar.
"Kami pedagang ada tempat pembuangan. Nanti ada mobil menjemput," ujar Irwan.
Sementara warga lainnya, Supardi, mengeluhkan kondisi sungai yang tidak terjaga kebersihannya.
"Lama-lama bisa menyebabkan penyakit. Banyak lalat," ujar Supardi, yang sering melintas di bantaran sungai.
Baca juga: Saat Pelajar Bajak Kali, Temukan Pakain Dalam Sampai Sampah Plastik
Dia berharap, petugas memasang jaring sehingga sampah bisa tersaring sebelum sampai ke laut.
Pantauan Kompas.com, aliran sungai yang mengering mencapai 1 kilometer melintasi pasar.
Selain sampah plastik, juga bermunculan gundukan tanah dari hasil sedimentasi sungai.
Upaya gotong royong yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya belum menjangkau kawasan DAS di pasar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.