Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sri Sultan HB X Menolak Diberi Kayu Jati Ukuran Besar

Kompas.com - 22/07/2019, 16:25 WIB
Markus Yuwono,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X melakukan kunjungan kerja di Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin, (22/7/2019).

Saat di sela-sela kunjungannya, Sultan sempat ditawari pohon jati berukuran cukup besar oleh Kepala Desa Rejosari Paliyo. Namun, Ngarso Dalem menolak pemberian tersebut.

Awalnya, Paliyo mengajak Sultan mengunjungi lokasi kayu jati yang berada di petilasan Kaligayam Ki Ageng Kebo Kanigoro atau Kyai Ageng Purwoto Sidik Sari, yang terletak di Padukuhan Kaligayam Lor.

Selama ini, tidak ada warga yang berani memanfaatkan kayu yang berada di tengah pegunungan yang sejuk itu.

Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini sempat diberitahu mengenai sejarah lokasi oleh juru kunci. Dia kembali ditawari untuk memanfaatkan kayu jati berukuran besar tersebut.

"Jati-jati yang besar ini apabila digunakan untuk membangun kraton tidak masalah, apabila ada kerusakan dan sebagainya. Tetapi ngarso dalem paring dawuh biarlah tetap dijaga masyarakat. Insya Allah bermanfaat untuk masyarakat," kata Paliyo.

Baca juga: Tanggapan Sri Sultan Terkait Pidato Visi Indonesia Jokowi

Namun, Sultan tetap menolak ketika diberikan kesempatan untuk memanfaatkan pohon-pohon jati berukuran cukup besar.

" Ndak usah, sudah seperti itu saja," kata Sultan.

Kepala Dukuh Kaligayam lor Sukimin mengatakan, sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat, kayu yang berada di petilasan tersebut tidak pernah dimanfaatkan warga sekitar.

Posisinya yang berada di lereng perbukitan dengan banyak pohon rindang di sekitarnya membuat suasana terasa sejuk. Selain itu, di tempat ini tak ada masyarakat yang berani bertindak sembarangan, mengambil kayu atau batu dan sebagainya.

"Sampai saat ini tidak ada yang berani memanfaatkan pohon di sini," ucapnya.

Ketika disinggung mengenai sejarah petilasan di sana, Sukimin mengaku ada berbagai versi. Salah satu versi menyebutkan bahwa di sana merupakan petilasan tokoh trah keturunan kerajaan Demak, yakni Kebo Kanigoro.

Baca juga: Sri Sultan: Kalau Masyarakat Tidak Dapat Apa-apa, Buat Apa Dibangun Tol?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com