Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER] Komentar Amien Rais soal Pertemuan Jokowi-Prabowo | Hindari Kutukan, Keluarga Ini Putuskan Tinggal di Hutan

Kompas.com - 15/07/2019, 05:28 WIB
Amir Sodikin

Editor

1. Inilah Komentar Amien Rais soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT

Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di MRT Jakarta pada Sabtu (13/7/2019) pagi menuai komentar berbagai pihak. Salah satunya Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Apa saja komentar Amien ketika dimintai tanggapannya soal pertemuan tersebut?

Kok nyelonong...?

Amien mempertanyakan sikap Prabowo yang tidak meminta izin kepada dirinya terlebih dahulu sebelum bertemu Presiden Jokowi.

"Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?" kata Amien di kediamannya, Yogyakarta, Sabtu.

Oleh karena itu, dia mengaku enggan berkomentar apa-apa terkait pertemuan itu.

Baca selengkapnya: 4 Komentar Amien Rais soal Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT

 

2. Mendengar Deru Pesawat Tempur di Langit Jakarta? Ini Penjelasan TNI AU

Salah satu pesawat Tempur TNI AU saat melakukan kegiatan terbang malam.Sandriani Permani (via Dispen AU) Salah satu pesawat Tempur TNI AU saat melakukan kegiatan terbang malam.
Suara dan deru sejumlah pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) terdengar di langit Jakarta pada Minggu (14/7/2019) pagi ini.

TNI AU dalam twitnya di Twitter menyebutkan, ada delapan pesawat tempur F-16 yang terbang di langit Jakarta, Minggu (14/7/2019).

"Selamat pagi!! Selamat berhari minggu, bagi yang tinggal di pusat Jekardah, hari ini akan ada geladi dalam rangka Fly Past Praspa perwira di Istana Negara, 8 F-16s roar the capital's sky!!" demikian twit akun Twitter resmi TNI AU @_TNIAU, Minggu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel (Sus) Muhammad Yuris mengatakan, peristiwa itu merupakan salah satu bagian dari persiapan pelantikan perwira TNI dan Polri.

"Iya ini bagian dari persiapan pelantikan perwira. (Tanggal) 16 Juli, Selasa besok, ya. Pelantikan perwira dari akademi militer, ada Akademi Angkatan Darat (AD), Akademi Angkatan Laut (AL), dan Akademi Angkatan Udara (AU) dan Akademi Kepolisian," kata Yuris saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Baca selengkapnya: Mendengar Deru Pesawat Tempur di Langit Jakarta? Ini Penjelasan TNI AU

 

3. 4 Fakta Siswa Taruna Tewas Usai Orientasi, Jalan Kaki 8,7 Km hingga Ada Memar di Kepala dan Kaki

Jenazah DBJ (14) siswa SMA Taruna Indonesia yang meninggal usai mengikuti kegiatan orientasi saat berada di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019).AJI YULIANTO KASRIADI PUTRA Jenazah DBJ (14) siswa SMA Taruna Indonesia yang meninggal usai mengikuti kegiatan orientasi saat berada di ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, Sabtu (13/7/2019).
DBJ (14), salah satu siswa Sekolah Taruna Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan, tewas seusai mengikuti kegiatan orientasi yang berlangsung selama satu pekan, Sabtu (13/7/2019).

Kabar tewasnya DBJ itu disampaikan langsung oleh pihak sekolah kepada Aswin (46), paman korban.

Berikut 4 fakta dari kematian siswa Sekolah Taruna Indonesia di Palembang:

Jalan kaki sejauh 8,7 kilometer

Aswin mengatakan, sebelum meninggal DBJ berjalan kaki sejauh 8,7 kilometer bersama siswa lain dalam kegiatan orientasi siswa.

Perjalanan tersebut mereka tempuh dari Talang Jambe hingga ke kawasan Sukabangun, Palembang.

Namun, saat berjalan di parit selebar dua meter, korban mendadak pingsan tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Kami belum tahu penyebab meninggalnya karena apa. Menurut penjelasan pihak sekolah, keponakan saya itu sedang mengikuti kegiatan orientasi siswa," kata Aswin saat berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang.

Baca selengkapnya: 4 Fakta Siswa Taruna Tewas Usai Orientasi, Jalan Kaki 8,7 Km hingga Ada Memar di Kepala dan Kaki

 

4. 8 Anaknya Meninggal, Keluarga Ini Putuskan Tinggal di Tengah Hutan Selama 53 Tahun 

Semi dan Untung saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Rabu (10/7/2019). 

Tribun Jateng Semi dan Untung saat ditemui Tribunjateng.com di rumahnya, Rabu (10/7/2019).
Sejak 1966 keluarga Dakup di Pekalongan memutuskan menetap di tengah hutan untuk menjauhi kutukan yang diyakini oleh mereka.

Lokasi tempat tinggal keluarga tersebut terletak di tengah hutan pinus yang memiliki medan berat dan berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kecamatan Paninggaran.

Selain itu, masih banyak hewan liar di lingkungan tempat tinggal mereka, seperti babi hutan dan kera.

Sebelumnya keluarga itu tinggal di Dukuh Sigintung, Desa Tuwareh, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.

Mereka memilih pindah karena merasa terkena kutukan setelah satu per satu anak dari keluarga tersebut meninggal dunia.

53 tahun kemudian tepatnya tahun 2019, anak keturunan keluarga Dakup tetap memilih tinggal di tengah hutan dan tak ingin pindah dari lokasi mereka tinggal.

Bahkan saat ini ada 6 tempat tingal sederhana yang telah dibangun di lokasi tersebut.

Untung (77), sang kepala keluarga, menjelaskan bahwa almarhum ayah mertuanya sengaja pindah ke tengah hutan karena anaknya meninggal satu per satu.

Baca selengkapnya: 8 Anaknya Meninggal, Keluarga Ini Putuskan Tinggal di Tengah Hutan Selama 53 Tahun

 

5. Prabowo: Saya Tidak Akan Pernah Tawar-Menawar terhadap Cita-cita...

Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap meninggalkan lokasi konferensi pers seusai memberikan keterangan terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) bersiap meninggalkan lokasi konferensi pers seusai memberikan keterangan terkait putusan MK tentang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). Prabowo-Sandi menyatakan menghormati dan menerima putusan MK yang menolak gugatannya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan, seluruh hidupnya sudah dicurahkan untuk kepentingan bangsa dan negara. Hal itu ia ungkapkan lewat akun resmi Instagramnya @prabowo, Minggu (14/7/2019).

Seperti diketahui, Prabowo bersama pasangannya Sandiaga Uno telah bersaing ketat dengan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.

Hingga akhirnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih dengan mengacu pada putusan sengketa hasil pilpres yang diputus Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu.

"Assalamualaikum Wr. Wb. Seluruh hidup saya telah saya persembahkan kepada kepentingan Bangsa dan Republik Indonesia. Saya tidak akan pernah tawar-menawar terhadap cita-cita dan nilai yang saya pegang yaitu Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur," kata Prabowo lewat akun Instagramnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Prabowo: Saya Tidak Akan Pernah Tawar Menawar terhadap Cita-cita...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com