PADANG, KOMPAS.com - Akibat kenaikan harga tiket sejak akhir 2018 lalu, pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM), PT Angkasa Pura II Cabang BIM mengalami penurunan pendapatan hingga 25 persen hingga akhir April 2019 ini.
Bahkan hingga dua pekan awal Ramadhan ini pergerakan penumpang di BIM semakin menurun karena masa low season. Penumpang di BIM rata-rata per hari hanya 4 ribu orang.
"Sejak Januari-April 2019 terjadi penurunan pendapatan hingga 25 persen dari target yang dicanangkan," ujar Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang BIM Dwi Ananda Wicaksana kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2019).
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Mahal, Pemudik di Makassar Pilih Naik Kapal
Dwi mengatakan tahun lalu sebelum harga tiket pesawat naik drastis, rata-rata jumlah penumpang di BIM adalah 11 ribu orang per hari, dengan total pesawat terbang sebanyak 84 unit per hari. Sementara, sampai dengan April lalu, pergerakan penumpang hanya 7 ribu sampai 8 ribu per hari.
''Penurunan angka jumlah penumpang itu sangat besar pengaruhnya terhadap pendapatan BIM secara umum,'' kata Dwi.
Untungnya pihaknya sedikit terbantu dengan penerbangan rute internasional. Di BIM ada tiga penerbangan regular load factor dan beberapa penerbangan untuk umroh.
Baca juga: Tak Punya Tiket, WNI Ditemukan Sembunyi di Ruang Roda Pesawat
Kendati demikian, Dwi memperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penumpang saat mudik dan arus balik Lebaran. Peningkatan itu, dipastikan juga akan meningkatkan pendapatan BIM.
''Biasanya saat mudik dan arus balik jumlah penumpang meningkat seperti tahun lalu. Inilah yang kita harapkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.