Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Buruh, Jurnalis di Kediri Lakban Mulut hingga Ziarah Makam Marsinah

Kompas.com - 01/05/2019, 21:28 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Dua orang jurnalis di Kediri, Jawa Timur melakukan aksi beber poster hingga melakban mulut untuk memperingati Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5/2019). Uniknya, duet jurnalis itu memanfaatkan motor Vespa yang sudah dihias sedemikan rupa lalu berkeliling kota.

Beberapa tempat strategis menjadi sasaran pemberhentian untuk menggelar aksinya. Beberapa lokasi di antaranya pusat perbelanjaan, taman makam pahlawan, hingga kantor polisi.

Setiap pemberhentian itu mewakili aspirasi yang akan mereka suarakan. Misalnya saat berada di mall, mereka membeber poster dengan tulisan "gaji kecil gak bisa ngemall" lalu di kantor polisi mereka menjunjung poster yang berbunyi "butuh disayang, bukan ditendang".

Koordinator aksi, Bramanta Pamungkas, mengatakan, aksi tersebut merupakan ekspresi penyuaraan dari kondisi jurnalis saat ini yang dianggap jauh dari ideal.

"Masih jauh dari kondisi ideal," ujar Bramanta sekaligus Koordinator Divisi Serikat Pekerja AJI Kediri, ditemui seusai aksi, Rabu.

Dua orang jurnalis di Kediri, Jawa Timur saat memperingati Mayday, Rabu (1/5/2019).KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM Dua orang jurnalis di Kediri, Jawa Timur saat memperingati Mayday, Rabu (1/5/2019).

Sebagian besar para jurnalis itu tidak mempunyai hak-hak dasar semisal jaminan kesehatan, tidak mempunyai gaji basis, hingga soal lemahnya perlindungan hukum.

"Ironinya, masih banyak pelaku kekerasan jurnalis yang lolos dari jeratan hukum," Bramanta menambahkan.

Sementara itu, data dari AJI Indonesia, selama rentang tahun 2018 lalu ada sebanyak 64 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Ini cukup mengkhawatirkan karena jumlah itu meningkat dari 60 kasus pada tahun 2017.

Bahkan, masih dari data tersebut, tahun 2018 lalu juga ada temuan yang cukup menarik dan bisa menjadi ancaman jurnalis. Yakni adanya fenomena doxing atau pembongkaran identitas jurnalis untuk tujuan negatif semisal persekusi daring (dalam jaringan).

Dua jurnalis di Kediri, Jawa Timur, saat memperingati Mayday, Rabu (1/5/2019).KOMPAS.com/M.AGUS FAUZUL HAKIM Dua jurnalis di Kediri, Jawa Timur, saat memperingati Mayday, Rabu (1/5/2019).

Bram menambahkan, ada juga masalah sistem kerja yang belum sepenuhnya berpihak kepada jurnalis. Sampai dengan mudahnya perusahaan media melakukan PHK sepihak.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan para jurnalis untuk menghimpun diri melalui wadah serikat pekerja agar semakin kuat dalam menyuarakan aspirasi tersebut.

Sementara itu, aksi jurnalis May Day ini juga digelar di makam Marsinah di Kabupaten Nganjuk, para jurnalis itu melebur bersama ratusan buruh yang juga beraksi di makam tokoh yang dijuluki pahlwan buruh itu.

"Kita jangan sampai lupa sejarah," ujar Rekian Reki, seorang jurnalis yang menggelar aksi di makam Marsinah. (K20-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com