Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Polisi Baku Tembak dan Kejar-kejaran dengan Komplotan Pencuri yang Tewaskan 1 Pelaku

Kompas.com - 30/04/2019, 22:02 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY menangkap komplotan pelaku pencurian di Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2019).

Penanangkapan ini sempat diwarnai aksi kejar-kejaran dan baku tembak antara petugas dan pelaku.

Empat tersangka yang diringkus yakni AD warga Bandung, Jawa Barat, ASS warga Karawang, Jawa Barat, SDH warga Karawang Jawa Barat, dan SB warga Ngawi, Jawa Timur.

Petugas mulai menyelidiki komplotan ini setelah ada laporan polisi yang masuk terkait aksi kejahatan yang dilakukan di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Semen, Kabupaten Gunungkidul dan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Baca juga: Baku Tembak dan Kejar-kejaran Warnai Penangkapan Komplotan Pencuri di Jawa Tengah

Dari tiga tempat tersebut, total kerugianya kurang lebih Rp 600 juta.

"Sasaran mereka konter-konter handphone. Mereka mengambil handphone, laptop dan uang tunai," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto, dalam jumpa pers, Selasa (30/4/2019).

Komplotan ini disebut kerap melakukan aksi kejahatannya di DIY. Mereka membekali diri dengan senjata api.

Petugas kemudian melakukan pengintaian dengan mengikuti komplotan tersebut, mulai dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Kami ikuti karena ada informasi mereka akan melakukan kejahatan lagi di wilayah Yogyakarta," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo.

Saat masuk wilayah Purworejo, Jawa Tengah, untuk melakukan aksi lagi, anggota lantas menghentikan mobil yang dipakai oleh empat pelaku.

Pada saat dihentikan, lanjut dia, para pelaku justru melakukan perlawanan dengan menembak menggunakan senjata api.

Sehingga, terjadi aksi baku tembak antara pelaku dan anggota Polda DIY.

"Mereka melawan dengan menembak, maka kami lakukan sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap dia.

Tidak cukup sampai disitu, para pelaku juga berupaya melarikan diri dengan menggunakan mobil, sehingga terjadi aksi kejar-kejaran.

Para pelaku bahkan melaju kencang menggunakan mobil dengan kondisi ban belakang sisi kanan pecah. Upaya melarikan diri para penjahat terhenti setelah mobil mereka menabrak sebuah truk.

"Mungkin karena (mobil) tidak stabil, mobil menabrak truk, hingga rusak parah," ujar dia.

Tersangka AD meninggal dunia di rumah sakit, ASS mengalami luka tembak di bahu kanan, bahu kiri dan patah tulang di bahu kiri, SDH mengalami luka tembak di punggung kanan dan kaki kiri, sedangkan SB mengalami luka tembak di paha kanan.

Baca juga: Komplotan Pencuri Modus Kempis Ban Bawa Senjata Tajam Saat Beraksi

"Jadi, luka yang diderita para pelaku ada luka tembak dan luka akibat kecelakaan. Para pelaku saat ini dirawat di RS Bhayangkara," ungkap dia.

Hadi Utomo menuturkan, dalam melakukan aksinya, para pelaku menyasar toko-toko.

Mereka masuk kedalam toko yang baru buka lalu menodongkan senjata api.

"Jadi mereka mengintai dulu, lalu didekati masuk menodong senjata api, terus toko ditutup, temanya yang di luar memantau. Mereka membawa barang jarahan lalu melarikan diri," ujar dia.

Dari komplotan ini, polisi mengamankan satu senjata api jenis pistol beserta beberapa butir peluru.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com