Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Informasi Hoaks Bisa Memecah Belah, Kalau Terpecah Kita Akan Dijajah Lagi

Kompas.com - 23/04/2019, 08:04 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial.

Hal itu disampaikan Risma saat membuka acara Gathering "Positif Bermedia Sosial" yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Hotel Four Point, Surabaya, Senin (22/4/2019).

Dalam acara itu, pihak Google, YouTube, dan Facebook, juga turut diundang.

Risma mengajak para pegiat media sosial serta komunitas dan netizen yang hadir untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara positif dalam bermedia sosial.

"Jangan sia-siakan apa yang telah mereka (pejuang) lakukan. Salah satunya dengan cara kita berbuat baik untuk negeri ini dan positif bermedia sosial," kata Risma, Senin.

Baca juga: Hasil Pilpres 2019: Di TPS Risma, Jokowi-Maruf Menang dari Prabowo-Sandi

Risma mengajak para warganet itu untuk berpikir ulang ketika iseng atau bahkan sengaja menyebarkan informasi hoaks.

Sebab, menyebarkan hal-hal negatif ataupun informasi hoaks kepada orang lain tidak ada untungnya, tetapi justru merugikan orang lain.

Risma mengaku sedih melihat banyaknya isu-isu negatif atau informasi hoaks terus bertebaran hingga menyebabkan perpecahan.

Baca juga: Saat Tinjau TPS di Surabaya, Risma Kaget Ada Pemilih Berusia 94 Tahun

Pada zaman perjuangan, lanjut Risma, saat para pahlawan berjuang sendiri-sendiri, tidak pernah menang melawan penjajah. Namun, saat didirikannya Budi Utomo, seluruh Jong bersatu dan bisa memenangkan setiap pertempuran dan akhirnya bangsa ini bisa merdeka.

"Informasi hoaks ini bisa memecah belah masyarakat. Kalau kita terpecah belah, maka kita akan dijajah lagi. Kita harus hati-hati," terangnya.

Ia pun menyayangkan apabila generasi milenial yang akrab dengan media sosial menggunakan waktunya untuk menyebarkan hal-hal negatif. 

Risma mengajak para pegiat media sosial itu untuk berpikir dan membayangkan apabila media sosialnya digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif bagi orang lain.

Pemkot Surabaya, kata Risma, juga memiliki media sosial yang hanya digunakan untuk memperlancar kinerja di pemerintahan. Sebab, informasi positif itu sangat berguna bagi orang lain. 

"Jadi ayo mulai sekarang gunakan media sosial untuk hal-hal positif dan jangan jadi orang yang merugi" jelasnya.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida mengatakan, selama sebulan ini sudah merasakan dahsyatnya perkembangan media sosial, terutama saat pesta demokrasi atau pemilu.

Menurutnya, media sosial memiliki pengaruh besar dalam menggiring opini masyarakat dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan tatanan sosial masyarakat.

"Tentunya, hal ini tidak bisa kita cegah, yang kita bisa lakukan adalah kita bisa memanfaatkan atau memakai media sosial dengan bijak," kata Nyoman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com