Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komodo Diselundupkan, padahal Tak Bisa Jauh dari Habitatnya

Kompas.com - 29/03/2019, 18:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejumlah oknum penyelundup komodo berhasil terungkap beberapa waktu lalu di Surabaya. Bayi reptil endemik Nusa Tenggara Timur dan beberapa jenis satwa liar langka lainnya ditemukan dijual ke berbagai negara di Asia Tenggara melalui Facebook.

Singapura menjadi pintu gerbang reptil-reptil dengan status rentan terhadap kepunahan ini dikirim ke tangan para pemesan.

Berdasarkan hasil penyelidikan Direktorat Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, satu bayi komodo diketahui dilepas ke pembeli dengan harga Rp 500 juta.

Binatang "rumahan"

Selain populasinya yang semakin menipis, kadal purba terbesar yang masih tersisa ini merupakan hewan endemik yang hanya ada di beberapa pulau di NTT, seperti Balai Taman Nasional Komodo dan Flores.

Lebih dari itu, melihat hasil riset yang dilakukan oleh sejumlah peneliti internasional bekerja sama dengan Komodo Survival Progam yang dipublikasikan di laman The Royal Society, komodo diketahui sebagai binatang yang tidak pernah meninggalkan tempat ia dilahirkan.

Komodo bisa bergerak di berbagai medan dan hidup di beragam kondisi, namun mereka tidak pernah bergerak meninggalkan habitat aslinya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, meskipun komodo memiliki kemampuan fisik dan sensorik yang mumpuni untuk melakukan perjalanan jauh, mereka tidak bergerak melampaui lembah tempat di mana mereka dilahirkan atau ditangkap.

Baca juga: Penjualan 41 Komodo ke Luar Negeri Melalui Facebook

Kesulitan berkembang

Masih dari penelitian yang sama, disebutkan pernah dilakukan uji coba pemindahan komodo ke area di luar habitat aslinya. Beberapa ekor komodo dipindahkan dari tempat asalnya, tidak jauh, masih di sekitar pulau asal.

Tim S. Jossep, salah satu peneliti menyebut komodo-komodo yang dipindahkan mengalami kesulitan mencari mangsa dan pasangan untuk bereproduksi.

Hal itu dikarenakan perbedaan lingkungan dan ekosistem di area baru dari area mereka yang sebelumnya.

Karena alasan itulah, komodo tidak pernah meninggalkan habitatnya. Berpindah tempat adalah hal yang tidak menguntungkan bagi komodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com