Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimarahi karena Bentak Ibu, Gadis 16 Tahun Minum Racun hingga Tewas

Kompas.com - 21/03/2019, 12:55 WIB
Syarifudin,
Khairina

Tim Redaksi

DOMPU, KOMPAS.com- Seorang pelajar SMA di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), nekat bunuh diri dengan cara minum racun serangga.

Korban diketahui bernama SR (16), warga Kecamatan Kempo.

Dugaan sementera, korban nekat mengakhiri hidupnya setelah dimarahi ibunya.

Meski sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, namun nyawa gadis berusia 16 tahun ini tak tertolong.

"Korban dinyatakan meninggal dunia setelah 1 jam dirawat di Puskesmas Kempo," kata Kepala Subbagian Humas Polres Dompu Iptu Sabri, pada Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Klaten Tewas, Diduga Bunuh Diri

Sabri mengatakan, insiden itu terjadi di kediaman korban di Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Rabu (20/3/2019) malam.

Aksi nekat itu dilakukan SR setelah sebelumnya terlibat cekcok dengan ibu kandungnya, Suharti.

"Korban terlibat cekcok dengan ibunya lantaran ditegur soal piring yang jatuh di dapur. Tidak terima ditegur, korban menjawabnya dengan suara tinggi dan membentak orang tuanya,” ujar Sabri.

Karena sikap anaknya yang dianggap tidak sopan dan suka melawan, ibunya pun kembali memarahi korban.

Tidak terima, korban yang merasa kesal langsung masuk ke dalam kamar dan menenggak racun serangga yang dicampur dengan air putih.

"Awalnya orang tua korban tidak curiga. Namun, karena ada suara mencurigakan dari dalam kamar setelah 15 menit ia masuk, ibunya pun mengecek ke dalam kamar tersebut dan mendapati putrinya sudah tergeletak dengan kondisi kejang-kejang," tuturnya.

Baca juga: ISIS Gunakan Bom Bunuh Diri untuk Hukum Anggota Mereka yang Menyerah

"Di samping korban juga didapati 1 bungkus obat serangga dan obat tersebut dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air," ujar Sabri

Ibu korban yang terkejut melihat anaknya dengan kondisi tidak sadarkan diri, ia pun berteriak meminta tolong kepada suaminya dan para tetangga.

"Korban sempat diberikan air kelapa. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil," tuturnya.

Tak menunggu lama, korban yang tak kunjung sadar langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan medis.

Sayangnya, nyawa perempuan yang masih duduk di kelas 3 SMA tersebut tak lagi bisa terselamatkan. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa saat ditangani dokter.

Tak lama berselang, polisi datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan saksi.

"Hasil visum dokter puskesmas, tidak ditemukan luka bekas penganiayaan pada diri korban. Korban meninggal akibat bunuh diri dengan cara minum racun yang dicampur dengan air putih," ujarnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

 

Kompas TV Tak mudah menaklukan pasar otomotif yang unik di Indonesia, satu per satu mobil merek lama mulai tersingkir setelah #KIA yang diterpa isu gulung tikar kini nasib tidak jelas ditanggung penjual mobil negeri Jiran #Malaysia yaitu #Proton. Satu-per satu gerai mobil bekas kami susuri sulit menemukan satu jenis mobil bermerek Proton, bukan karena tidak ada yang mau jual tetapi pebisnis mobil bekas khawatir merugi dengan membeli Proton bekas dari tangan pertama ibarat "bunuh diri bisnis" karena akan sulit menjualnya kembali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com