Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2019, 09:26 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

MEDAN, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa visi dan misinya adalah mencapai swasembada pangan di Indonesia.

"Swasembada pangan penting karena jumlah penduduk bertambah terus. Pertambahan penduduk jangan dianggap sepele," ujarnya dalam acara silaturahim dan ramah tamah bersama pengusaha dan warga Tionghoa di Gedung Selecta, Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/2/2019).

"Untuk apa merdeka, kalau sebagian rakyat tidak bisa makan," katanya kemudian.

Prabowo pun mengaku sangat terpukul mendapat laporan ada orangtua yang gantung diri karena tidak bisa memberi makan anak-anaknya.

"Saya sudah masuk tentara umur 18 tahun dan setelah pensiun, melihat (masih) ada yang tidak makan, itu saya tidak terima," katanya.

Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia...

Dia mengatakan tidak mau menyalahkan siapa yang salah dengan kondisi masih adanya warga yang tidak makan. Namun, swasembada pangan termasuk energi itu sudah menjadi visi misinya menjadi calon presiden, apalagi negara Indonesia kaya dengan sumber daya alam.

"Saya tidak salahkan siapa-siapa. Jangan suka menghardik, menghujat, dan menjelek-jelekkan," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan khusus (Danjen Kopassus) itu.

Ketua panitia acara, Harti Hartidjah, mengaku bersyukur atas kehadiran Prabowo untuk berjumpa dengan komunitas ini.

"Kami berdoa agar Bapak Prabowo Subianto dan Sandi (Sandiaga Salahuddin Uno) terpilih sebagai Presiden RI 2019-2024," ujarnya.

Dia menegaskan, kehadiran banyak warga termasuk tokoh agama membuat dirinya yakin Prabowo bisa terpilih menjadi presiden RI.

Baca juga: Jokowi: THR Ya Diberi Menjelang Hari Raya...

Mantan Dubes RI untuk Republik Rakyat China Mayjen Purnawirawan Sudrajat yang memberi sambutan menegaskan, Prabowo adalah pejuang.

"Saya sahabat baik dan kenal baik dengan Prabowo. Jadi, jangan diragukan soal siapa Prabowo," katanya.

Menurut dia, kalau Prabowo terpilih, kebinekaan di Indonesia akan bertahan.

"Jangan percaya dengan berita hoaks kalau presiden RI nanti Prabowo di Indonesia tidak ada kebinekaan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com