SURABAYA, KOMPAS.com - Warga Desa Ngareskidul, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menolak pemakaman Nunuk Suwartini, warga desa setempat.
Alasannya, Nunuk beragama non muslim, sementara di desa tersebut hanya ada tanah makam khusus untuk muslim.
Jenazah Nunuk akhirnya bisa dimakamkan pada Jumat (15/2/2019), setelah keluarganya melakukan negosiasi panjang dengan aparat desa dan warga dibantu kelompok Gusdurian Mojokerto.
"Syarat-syarat sudah dijalankan oleh pihak keluarga duka, seperti tidak boleh ada salib di makam dan tidak boleh melakukan prosesi pemakaman ala kepercayaan yang dianut keluarga almarhumah," kata Koordinator Gusdurian Mojokerto, Imam Almaliki yang dikonfirmasi, Kamis (21/2/2019).
Baca juga: 96 Nisan Makam Yahudi di Perancis Dinodai Simbol Swastika
Namun, sehari setelahnya, warga Desa Ngareskidul bergejolak, mendesak makam Nunuk Suwartini direlokasi. Rapat dengan perwakilan warga, aparat desa, dan polisi pun digelar.
"Salah satu hasil kesepakatan adalah makam Bu Nunuk direlokasi ke desa yang ada makam non muslimnya," terang Malik.
Hingga saat ini pihak keluarga almarhumah sedang mempersiapkan lahan untuk relokasi makam.
"Keluarga legowo dan diputuskan dimakamkan di Desa Kedungsari yang ada makam non muslimnya. Lokasinya hanya 1 kilometer dari makam sekarang," ujarnya.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera yang dikonfirmasi mengaku sudah memantau peristiwa tersebut. Kesepakatan antara keluarga, perwakilan warga, dan aparatur desa sudah dibuat untuk merelokasi makam.
"Yang kami waspadai sekarang adalah potensi provokasi yang bisa menyulut gejolak di tengah masyarakat," jelasnya.
Polisi tidak melakukan pengamanan khusus di sekitar makam. Namun, apapun bentuk perusakan akan ditindak secara hukum.