Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhadang Banjir, Transportasi Bangkalan-Surabaya Lumpuh Tiga Jam

Kompas.com - 28/01/2019, 21:50 WIB
Taufiqurrahman,
Khairina

Tim Redaksi



PAMEKASAN, KOMPAS.com - Kemacetan arus transportasi terjadi di sepanjang Jalan Raya Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Senin (28/1/2019).

Titik kemacetan terjadi di sebelah timur Pasar Blega yang disebabkan banjir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Banyak mobil sedan dan sejenisnya mati karena terendam air, baik dari arah Kabupaten Sampang menuju Bangkalan, atau sebaliknya.

Tidak hanya kendaraan roda empat, kendaraan roda dua juga mesinnya ikut mati. Tenaga warga dibutuhkan untuk mendorong kendaraan yang mati di tengah banjir.

Muhammad Nasir, pengendara asal Kabupaten Pamekasan mengatakan, akibat banyaknya kendaraan yang mati karena terendam banjir, transportasi menuju Surabaya lumpuh.

Biasanya, perjalanan dari Sampang menuju Surabaya bisa ditempuh dalam jangka waktu satu setengah jam. Namun, karena terhadang banjir, perjalanan menghabiskan waktu sampai lima jam.

"Sebelum dan sesudah melintas di jalan yang banjir, transportasi macet total. Banyak mobil mati mesinnya karena terendam banjir," ungkap Muhammad Nasir.

Baca juga: Curhat Ganjar Tangani Banjir Pantura Sampai Begadang

Penyebab lain lumpuhnya transportasi, banyak kendaraan yang berputar arah untuk menghindari banjir. Kendaraan yang balik arah, ada yang dari arah Bangkalan dan arah Sampang. Para sopir saling berebut ruang untuk saling mendahului.

"Kemacetan karena para sopir saling serobot. Ada yang balik arah karena menghindari macet," imbuhnya.

Banjir di Jalan Raya Blega hari ini yang paling parah sejak musim hujan tiba. Banjir yang sebelumnya, tidak sampai membuat kemacetan kendaraan.

Menurut Syaiful, salah satu pedagang buah di Pasar Blega, hujan deras sepanjang hari di Bangkalan membuat sungai Blega meluap. Luapannya hampir juga merendam pasar.

"Beberapa hari sebelumnya juga banjir, tapi tidak seperti hari ini sampai ada mobil dan motor mati harus didorong warga," kata Syaiful.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Bupati Gowa untuk melakukan reboisasi hutan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Saat ini, menurut JK, sebagian hutan di Kabupaten Gowa telah berubah fungsi menjadi tambang maupun lahan pertanian warga. Permintaan tersebut disampaikan JK usai melihat dampak banjir di Gowa. Salah satunya di Jembatan Je’ne Lata yang putus akibat diterjang derasnya arus sungai pada Selasa (22/1).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com