Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Pasir Muncang Jadi Percontohan Kampung Lalu Lintas di Garut

Kompas.com - 16/01/2019, 19:30 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kampung Pasir Muncang, Desa Haur Panggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (16/01/2019) diresmikan sebagai Kampung Lalu Lintas. Penetapan ini, dilakukan setelah proses pemantauan lebih dari lima bulan.

"Sejak lima bulan ke belakang, kita pantau kampung ini, kendaraan yang keluar dari kampung ini semua penggunanya pakai helm, motornya juga lengkap," jelas Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna usai melakukan peresmian Kampung Lalu Lintas di Kampung Pasir Muncang, Rabu (16/01/2019).

Selain aktivitas warga dalam berkendara, menurut Budi pemantauan juga dilakukan dengan melihat tatanan sosial masyarakat yang ada dimana masyarakat cukup aktif saling mengingatkan dalam keamanan dan keselamatan berkendara.

"Kita juga memberikan pendampingan dengan memberikan pemahaman soal keselamatan lalu lintas kepada masyarakat," jelasnya.

Baca juga: Polisi Makassar Sebar Spanduk Tertib Lalu Lintas dengan Bahasa Gaul

Budi berharap, program Kampung Lalu Lintas ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain sebagai upaya peningkatan kesadaran berlalu-lintas. Karenanya, pihaknya juga akan mengembangkan konsep kampung lalu lintas ini di tempat lain.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang berkesempatan ikut meresmikan Kampung Lalu Lintas tersebut melihat, program yang digagas Polres Garut ini bisa menjadi salah satu cara menanamkan budaya lalu lintas yang baik di masyarakat.

"Kita akan buat kampung yang sama di tiap kecamatan, nanti kita bawa ke Forkopimka," katanya.

Agar tepat dalam memahami aturan berlalu-lintas, menurut Rudy dalam penerapan di daerah nantinya, pemerintah akan menggandeng jajaran Satlantas Polres Garut untuk bisa ikut memberi arahan kepada masyarakat soal kampung lalu lintas.

Udin Mauludin, Ketua RW 07 Des Haur Panggung mengungkapkan, budaya keselamatan lalu lintas sebenarnya sudah sejak lama ada di kampungnya. Warga yang menggunakan sepeda motor, biasanya dilengkapi dengan helm.

"Kendaraan yang keluar dari kampung ini ke jalan, semuanya pakai helm, ternyata ini dipantau polisi," katanya.

Baca juga: Perahu Meledak di Sungai Musi hingga Tutup Arus Lalu Lintas Jembatan Ampera

Selain tertib berkendara, warga juga menurut Udin aktif saling mengingatkan warga atau tamu yang datang ke kampungnya yang tidak menggunakan helm.

"Awalnya dari saling peduli saja, jadi saling mengingatkan, kemudian jadi budaya," kata Udin.

Hal serupa disampaikan Deri Setiawan Ketua Karang Taruna RW 07. Menurutnya, sebelum mengingatkan orang lain, pastinya tiap orang juga harus tertib dahulu agar bisa menjadi contoh bagi yang lain.

"Disini kan banyak tempat kost, kita datangin kita ingatkan, caranya sopan diajak bicara saja," katanya.

Deri menyampaikan, kesadaran berlalu-lintas yang baik, harus dibangun dari diri sendiri. Bukan karena takut ditilang oleh aparat kepolisian.

"Jadi kesadarannya ada dari masyarakat untuk mau pakai helm, pasang spion motor, knalpot standar, bukan karena takut polisi," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com