Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRI Surik-645 Terbaik dalam Bidang Keamanan Laut Indonesia

Kompas.com - 11/01/2019, 09:52 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi


TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Surik-645 yang dikomandani Mayor Laut (P) Thomas A. Dhamang terpilih sebagai KRI terbaik dalam bidang kemanan laut mengalahkan sepuluh KRI lainnya yang berada di jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada I (Koarmada I).

Penghargaan terbaik tersebut diperoleh setelah melewati penilaian dari tiga aspek, diantaranya aspek operasi meliputi bagaimana proses Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid), efisiensi operasi (EOPS) serta jam layar hingga aspek material menyangkut kesiapan teknis KRI dalam menjalankan operasi.

"Selain itu aspek personel berkaitan dengan kesiapan, keterampilan, serta profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugas kedinasan pengawakan KRI juga menjadi penilaian baik KRI tersebut," kata Komandan Satkat Koarmada I Kolonel Laut (P) Sirilus Arif Susbintoro, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: China Butuh Setidaknya Tiga Kapal Induk untuk Lindungi Garis Pantainya

Selain tiga aspek tersebut, hal lain yang menentukan terpilihnya KRI Surik-645 juga menyangkut kebersihan, kerapian dan pemeliharaan serta perawatan KRI versi Satkat Koarmada I.

KRI Surik-645 merupakan salah satu KRI yang termasuk dalam jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) produksi dalam negeri yang dimiliki Satkat Koarmada I.

Kapal dengan panjang 45,6 meter dan lebar 7,4 meter memiliki kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Kapal yang dilengkapi dengan meriam 20 mm dan 12,7 mm tersebut mampu mengangkut personel sebanyak 38 orang.

"Kami berikan bendera yang bertuliskan Militan, Berani dan Profesional ini kepada Komandan KRI Surik-645 Mayor Laut (P) Thomas A. Dhamang agar mereka bisa terus meningkatkan kinerjanya," jelas Sirilus.

Sirilus berpendapat, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan moral dan semangat prajurit Satkat Koarmada I agar lebih berprestasi dalam melaksanakan tugas yang diembannya.

Kompas TV Dua pekan pasca-tsunami yang menerjang Pandeglang, Banten sejumlah warga yang berprofesi sebagai nelayan menarik badan kapal yang terseret arus tsunami dari permukiman. Alat berat dikerahkan untuk mempermudah evakuasi. Ada pemandangan tidak biasa di Muara Sungai Cipunten Agung, Labuan. Sejumlah nelayan mengevakuasi kapal mereka yang rusak diterjang gelombang tsunami akhir Desember lalu. Sebagian hancur sebagian lainnya rusak dan masih bisa diperbaiki. Nelayan yang kapalnya hancur coba mengevakuasi mesin dan sejumlah peralatan melaut yang masih bisa dimanfaatkan sementara lainnya berusaha mengevakuasi kapal untuk kemudian diperbaiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com