Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bayi Perankan Yesus yang Baru Lahir dalam Natal Kampung

Kompas.com - 27/12/2018, 05:29 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Seorang bayi berusia belum enam bulan memerankan bayi Yesus saat fragmen kelahiran Yesus Kristus dipentaskan pada perayaan Natal Serikat Tolong Menolong Dostahi, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar, Rabu (26/12/2018) malam.

Dalam perayaan Natal kampung itu, panitia mementaskan proses lahirnya Yesus di kandang domba, diawali dengan pasangan Yusuf dan Maria mengetuk rumah-rumah warga di Jerusalem.

Karena tak ada lagi rumah yang bisa mereka tempati, sementara Maria akan melahirkan, mereka kemudian terpaksa berteduh di sebuah kandang domba, ditempatkan di sudut kiri pentas. Kandang domba tersebut terbuat dari batang kayu dan beratap daun bambu.

Sebelumnya, seorang panitia menyerahkan benda mirip bungkusan bayi kepada pemeran Maria. Tak lama terdengarlah suara bayi menangis. Menandakan bayi Yesus sudah lahir.

Baca juga: Natal di Surabaya dan Kisah Keluarga Andi

Usai fragmen singkat itu dipentaskan, bayi yang di dalam balutan dibawa dari sisi kanan panggung. Betapa kagetnya sejumlah warga, karena bayi dalam bungkusan sarung warna hijau lumut itu bayi sungguhan.

Bayi perempuan berusia empat bulan itu bernama Mutiara, putri dari pasangan Rikardo Sihotang dan boru Silitonga, warga Jalan Sekka Nauli, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Pematangsiantar.

"Yesus yang lahir di kandang domba tadi itu, bayi sungguhan. Dia berperan sebagai bayi Yesus. Itu cucu kandung saya," ungkap St Sahat Silionga, pengkhotbah perayaan Natal.

Natal mengambil tema dari I Korintus 1 Ayat 30a: "Melalui Kristus, Allah Menjadikan Kita Bijak".

Silitonga menyebut, ada dua jenis kebijakan. Satu kebijakan berasal dari manusia dan satu lagi kebijakan yang bersumber dari Allah.

"Kebijakan dari manusia bisa membodohi dan membawa perpecahan. Tetapi kebijakan dari Allah membawa perdamaian dan kasih," katanya.

Baca juga: Libur Natal 2018, 18.584 Wisatawan Padati Gunung Bromo dan Semeru

Perayaan Natal di depan kompleks gereja HKIP Jubilate itu diawali ibadah seperti liturgi, nyanyian lagu rohani dan dua fragmen yakni tentang jatuhnya manusia ke dalam dosa dan proses kelahiran Yesus Kristus.

Sejumlah anak-anak dan remaja dalam sesi hiburan mempertunjukkan jenis tarian Tortor Batak memeriahkan perayaan diikuti ratusan kepala keluarga yang tergabung dalam serikat tolong menolong tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com