Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Azas Terbesar Bangsa Indonesia Adalah Persaudaraan

Kompas.com - 18/12/2018, 21:49 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha), di kawasan Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Selasa (18/12/2018) petang.

Selain menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Museum, Jokowi melakukan pemotongan pita di pintu masuk Museum. Pemotongan pita tersebut sekaligus menandai dibukanya museum untuk masyarakat umum.

Jokowi, dalam sambutannya sebelum meresmikan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) menyatakan, kehadiran Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng, merupakan suatu karya berharga bagi bangsa Indonesia.

Kehadiran museum itu diharapkan bisa menjadi sarana transfer pengetahuan dan pengingat seluruh elemen bangsa Indonesia terkait sejarah Islam di Indonesia.

Baca juga: Bareng Gus Sholah dan Yenny Wahid, Jokowi Ziarahi Makam Pendiri NU

Dipaparkan, proses masuknya Islam ke Indonesia berlangsung dengan penuh kedamaian. Islam masuk ke Indonesia hingga berkembang ke seluruh wilayah nusantara dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya dan kemanusiaan.

Menurut Jokowi, lewat Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha), sejarah tentang masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia nantinya bisa dipahami dan diingat oleh seluruh elemen dari seluruh generasi.

"Termasuk melalui Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha), kita diingatkan, tadi sudah disampaikan banyak oleh Gus Sholah, bahwa Islam masuk ke nusantara dengan proses yang sangat damai. Islam berkembang di Indonesia dengan dialog, dengan menggunakan media budaya lokal, seperti syair, wayang, gulindang, kasidah dan lainnya," ujar Jokowi.

Pada awal sambutannya, Jokowi sempat mengungkit peran dan jasa besar KH Hasyim Asy’ari pada masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Keluarnya fatwa resolusi jihad yang memantik rasa nasionalisme seluruh elemen bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan, menjadi bukti besarnya jasa para kiai, ulama dan santri bagi bangsa Indonesia.

Karena itu, lanjut Jokowi, kehadiran Museum Islam Indonesia diharapkan bisa menjadi pengingat jasa dan perjuangan para kiai dan ulama, santri dan seluruh seluruh elemen bangsa saat masa kemerdekaan Republik Indonesia.

"Bahwa Indonesia yang kita miliki sekarang, dengan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, berlandaskan ideologi Pancasila, sejatinya turut dibentuk oleh para ulama, para santri dan umat Islam bersama-sama dengan elemen bangsa Indonesia lainnya," beber mantan wali kota Solo ini.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi mengingatkan pentingnya seluruh elemen bangsa Indonesia untuk selalu menjaga sikap toleran antar sesama anak bangsa, serta selalu menjaga persatuan serta persaudaraan.

"Bangsa kita bangsa yang majemuk, bangsa yang beragam, berbeda-beda, warna-warni, baik berbeda suku, berbeda agama, berbeda adat, berbeda tradisi, berbeda bahasa daerah," papar Jokowi.

Menurut Jokowi, sebagai negara yang dianugerahi kemajemukan, keragaman suku dan agama, persatuan dan persaudaraan merupakan azas terbesar bagi bangsa Indonesia.

"Oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan kita semuanya bahwa azas terbesar bangsa ini adalah persatuan. Azas terbesar bangsa ini adalah persaudaraan, kerukunan," ujar Jokowi.

"Marilah kita bersama-sama, menjaga ucapan kita, menjaga kerukunan kita, menjaga persaudaraan kita, menjaga ukhuwah kita, menjaga ukhuwah islamiyah kita maupun ukhuwah wathaniyah.

Baca juga: Santri Pamekasan Pendukung Jokowi Gelar Deklarasi, Tim Prabowo Bikin Rumah Perjuangan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com