Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2018, 18:04 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang menduduki gedung DPRD Kota Malang dalam sebuah aksi, Kamis (13/12/2018).

Massa yang terdiri dari mahasiswa lintas perguruan tinggi itu memprotes tidak adanya pejabat berwenang yang menerima aspirasinya.

Aksi demontrasi itu dimulai dengan penyampaian orasi di depan gedung DPRD Kota Malang. Massa kemudian membakar ban.

Setelah itu, massa merangsek masuk ke halaman gedung DPRD Kota Malang melalui pintu selatan.

Di halaman itu, massa kembali berorasi. Tidak lama kemudian, massa memasuki gedung parlemen itu.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Bupati Cianjur, Potong Dana DAK 140 SMP hingga Warisan Bupati Sebelumnya

Petugas keamanan yang berusaha menghalau massa tidak kuasa sehingga massa leluasa masuk ke gedung berlantai tiga tersebut.

Massa kembali berorasi di lobi gedung tersebut. Sempat berusaha untuk naik ke lantai 2, namun massa berhasil dihalau oleh petugas.

Sementara itu, sampai aksi usai, tidak ada perwakilan anggota DPRD Kota Malang yang menemui massa aksi.

Sebab, seluruh anggota DPRD Kota Malang, yang berjumlah 45 orang, dikabarkan sedang berada di luar kota untuk menjalani kunjungan kerja (kunker).

Ketua Umum HMI Cabang Malang, Sutriyadi mengatakan, aksi itu sebagai protes terhadap maraknya kasus korupsi dan penanganan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terselesaikan.

"Aksi tadi bertujuan untuk kembali mengingatkan kepada DPR sebagai perwakilan rakyat atau penerima aspirasi, bahwa kasus korupsi dan HAM masih banyak yang perlu diselesaikan. HMI Cabang Malang akan terus mengawal setiap agenda-agenda pemberantasan korupsi dan penegakan HAM di Indonesia," kata dia.

"Diharapkan juga kepada para stakeholder agar dalam mewujudkan Indonesia tanpa korupsi serta menjunjung tinggi HAM untuk kemudian mampu melahirkan kebijakan-kebijakan strategis," imbuh dia.

Sutriyadi menyayangkan absennya anggota DPRD Kota Malang dalam menerima aspirasi dari mahasiswa tersebut.

Baca juga: Wakil Ketua KPK: Korupsi Bupati Cianjur Sangat Mengecewakan

Sutriyadi juga memprotes alasan anggota dewan yang tidak menemui massa aksi tersebut.

"Sayang, dari aksi tuntutan yang sudah dilakukan dua kali tak satu pun anggota DPRD Kota Malang yang dapat ditemui. Hari ini alasan mereka sibuk kunker ke luar kota. Entah, mungkin mereka sengaja lebih memilih agenda kunker dibandingkan mendengarkan aspirasi rakyat," ujar dia.

DPRD Kota Malang baru saja dirundung masalah korupsi massal. Sebanyak 41 dari jumlah total 45 anggota DPRD Kota Malang terlibat menerima suap pembahasan APBD Perubahan tahun anggaran 2015.

Kasus itu sempat membuat lembaga legislatif itu lumpuh sebelum akhirnya dilakukan pergantian antar waktu (PAW) massal untuk semua anggota dewan yang terlibat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com