GORONTALO, KOMPAS.com – Banjir bandang di Desa Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, menyebabkan 1 orang hilang dan 45 kepala keluarga atau 158 jiwa menjadi korban.
Kejadian ini membuat warga menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi.
Harta benda di dalam rumah yang tidak sempat diselamatkan pun terendam air bersama lumpur dan material lainnya.
Baca juga: Fakta di Balik Banjir di Bangka, Mobil Terseret Banjir hingga Warga Enggan Mengungsi
“Banjir setinggi 2-3 meter merendam 32 rumah yang dihuni 45 kepala keluarga atau 158 jiwa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, Erwan Tone, Senin (10/12/2018).
Air meluap dengan cepat setelah Sungai Pilolamenga yang membelah Kecamatan Dungaliyo, tak mampu menampung air kiriman dari hulu akibat hujan deras.
Warga yang menjadi korban umumnya berada di bantaran sungai ini.
Upaya membantu warga korban terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo langsung melihat kondisi warga di lokasi banjir.
Sejumlah tenda, dapur umum, tempat pemeriksaan kesehatan, didirikan untuk membantu warga.
Baca juga: Lahan Persawahan Tertimbun Lumpur Sisa Banjir di Pacitan
"Sejak bencana terjadi, kami sudah turun ke lokasi membawa makanan siap saji dan dokter. Warga yang hilang saat ini terus dicari dengan melibatkan banyak unsur pertolongan," kata Nelson Pomalingo.
Meskipun air telah surut, namun genangan lumpur dan material banjir lainnya masih memporak-porandakan desa ini. Sejumlah warga terlihat membersihkan rumah dan halaman mereka.
“Kalau ada hujan, kami masih waswas, jangan sampai ada banjir lagi,” tutur Martam, warga desa tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.