Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Tragedi Lion Air JT 610, 27 Jenazah Teridentifikasi hingga Radius Pencarian Korban

Kompas.com - 07/11/2018, 10:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.

Sebanyak 184 kantong jenazah berhasil dievakuasi dan 27 jenazah sudah teridentifikasi. Selanjutnya jenazah segera diserahkan ke pihak keluarga.

Sementara itu, KNKT masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat dari komponen-komponen milik pesawat Lion Air.

Berikut ini fakta baru terkait kecelakaan pesawat di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

1. 184 kantong jenazah telah dievakuasi

Petugas Basarnas melakukan patroli di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas Basarnas melakukan patroli di lokasi kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Pantai Tanjung Pakis, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018).

Tim SAR Gabungan telah membawa 184 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, hingga Selasa (6/11/2018) petang.

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Mayor Jenderal Nugroho Budi Wuryanto mengatakan, hari ini terdapat 20 kantong jenazah yang dibawa dari lokasi jatuhnya pesawat itu di perairan Karawang.

"Hari ini 20 kantong jenazah yang kami dapatkan. Nanti kami akan serahkan ke DVI," kata Nugroho di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (6/11/2018) petang.

Sebanyak 20 kantong jenazah itu tiba di Dermaga JICT 2 dengan Kapal RIB 01 Jakarta pada pukul 17.00 WIB.

Nugroho memastikan, kapal itu merupakan satu-satunya kapal yang membawa kantong jenazah dari perairan Karawang hari ini.

"Total secara keseluruhan 184 yang di sana sudah tidak ada lagi. Bagian pesawat yang sudah ada tadi, tapi belum sampai di sini," kata Nugroho.

Baca Juga: 184 Kantong Jenazah Telah Terkumpul dari Perairan Karawang

2. Tim SAR masih fokus pencarian korban 

Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel. dok. Basarnas Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel.

Tim SAR Gabungan masih berkonsentrasi cari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang pada Rabu (7/11/2018).

Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Badan SAR Nasional Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, pencarian akan dilakukan di bawah permukaan laut dan di pesisir Tanjung Pakis.

"Untuk besok konsentrasi radius 250 meter di dasar. Konsentrasi di situ kita masih konsentrasi pada korban jiwa. Begitu juga yang di pantai," kata Nugroho di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (6/11/2018).

Menurut Nugroho, area pencarian di Tanjung Pakis akan diperlebar dari 15 kilometer menjadi 20 kilometer. Sebab, proses pencarian di Tanjung Pakis pada hari ini tidak membuahkan hasil.

"Di Tanjung Pakis lebar ke kanan ke kiri kurang lebih 15 km tadi sudah disebar sebanyak 6 tim. Satu timnya itu 12 orang ke kanan dan ke kiri. Sementara ini dari Tanjung Pakis masih nihil belum ada yang didapatkan," kata Nugroho.

Baca Juga: Besok, Tim SAR Gabungan Masih Fokus Cari Korban Lion Air

3. 27 jenazah sudah teridentifikasi

Jenazah korban Lion Air JT 610 tiba di Bandara Depati Amir, Rabu (7/11/2018).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Jenazah korban Lion Air JT 610 tiba di Bandara Depati Amir, Rabu (7/11/2018).

Lion Air melaporkan hasil identifikasi korban pesawat nomor penerbangan JT 610 dengan registrasi PK-LQP dengan total 27 orang. Keseluruhan hasil didapat dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur sejak Rabu (31/10/2018) hingga Senin (5/11/2018).

"Total identifikasi hingga sekarang yaitu 27 ( jenazah)," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11/2018).

Sebelumnya, ada 14 jenazah yang sudah diserahkan ke keluarga sejak ditemukan pada Rabu lalu hingga Minggu (5/11/2018).

Korban yang sudah diidentifikasi adalah Jannatun Shintya Dewi, Hizkia Jorry Saroinsong, Monni, Chandra Kirana, Endang Sri Bagus Nita, Wahyu Susilo, Fauzan Azima, Rohmanir Pandi Sagala, Verian Utama, Harwinoko, Karmin, Janry Efriyanto Sianturi, Muhammad Nasir, dan Dodi Junaidi.

Baca Juga: 27 Jenazah Korban Lion Air JT 610 Sudah Teridentifikasi

4. Barang milik korban akan segera diserahkan ke pihak keluarga

Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel. dok. Basarnas Tim Basarnas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban Pesawat Lion Air JT-160 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. Sejumlah benda yang ditemukan di perairan Teluk Karawang antara lain puing-puing badan kapal, potongan tubuh korban hinga unit ponsel.

Barang-barang milik penumpang pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 akan segera dikembalikan ke pihak keluarga.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, barang-barang itu akan dibersihkan sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing korban.

"Sehingga nanti waktu diserahkan kepada keluarganya itu tidak menimbulkan sesuatu yang membahayakan," kata Soerjanto di atas KRI Banda Aceh, Selasa (6/11/2018).

Soerjanto menuturkan, barang-barang itu dibersihkan menggunakan disinfektan supaya bebas dari virus dan bakteri. Meski begitu, Soerjanto belum bisa memastikan lokasi dan waktu pengembalian barang-barang tersebut.

"Besok kami baru meeting antara KNKT, Basarnas, Tim DVI sama pihak operator untuk menentukan, tapi sekarang kami sudah minta sejak pagi tadi untuk mulai dibersihkan," katanya.

Baca Juga: Barang Korban Lion Air Dibersihkan Sebelum Diserahkan ke Keluarga

5. Daftar komponen pesawat untuk penyelidikan KNKT 

Petugas memasukkan roda pesawat Lion Air PK-LQP ke dalam mobil sebelum dibawa pergi dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (5/11/2018). KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Petugas memasukkan roda pesawat Lion Air PK-LQP ke dalam mobil sebelum dibawa pergi dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (5/11/2018).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) akan membuat daftar sejumlah komponen elektronik yang dibutuhkan untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, komponen-komponen itu perlu dicari sebagai pelengkap data yang didapat dari kotak hitam.

"Karena keterbatasan di laut juga kesulitannya, maka kami akan bikin list dari komponen yang akan kami cari untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Soerjanto di atas KRI Banda Aceh, Selasa (6/11/2018).

Soerjanto menyebut, salah satu komponen yang dicari adalah non-volatile memory. Non-volatile memory memuat sejumlah data yang tidak tersimpan dalam kotak hitam.

Baca Juga: KNKT Susun Daftar Komponen untuk Penyelidikan JT 610

Sumber: KOMPAS.com (Rima Wahyuningrum, Ardito Ramadhan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com