Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2018, 16:47 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Keluarga Fus (54) asal Dusun Perreng Ampel, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, terus dirundung kesedihan.

Sudah sebulan lebih kasus pemerkosaan yang menimpa NH (18), anak ketiga Fusihah belum ada perkembangan dari polisi. Bahkan, terduga pelaku, Firdaus (20) asal Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, belum ditangkap polisi.

Fus tidak tahu harus bertanya kepada siapa tentang kasus anaknya tersebut. Hal, anak tertua Fus juga bingung karena dari polisi belum ada kabar apapun. Seakan-akan kasus pemerkosaan yang menimpa adiknya sudah dianggap selesai.

"Tidak tahu Mas. Saya bingung nasib kasus adik saya ini bagaimana. Kami orang desa yang tak tahu tentang hukum," ujar Hal saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Rabu (17/10/2018).

Hal menceritakan, kasus pemerkosaan yang menimpa adiknya terjadi pada Minggu (2/9/2018) lalu.

Pukul 08.30 WIB, terduga pelaku Firdaus datang ke rumah korban dengan mengendarai motor. Pelaku mengaku kenal dengan kakak korban bernama Im (20) yang pekerjaannya menjual pentol keliling.

Pada jam itu, Im tidak ada di rumah karena sedang berjualan. Di rumah korban, Firdaus ditemui Fus dan Hal.

"Pelaku sempat kami buatkan teh. Bahkan sempat kami belikan makanan karena makanan kami setiap hari tidak layak untuk diberikan kepada tamu," ujar Hal.

Baca juga: Anak Korban Bencana Sulteng Diperkosa 3 Pemuda di Makassar

Sampai pukul 15.00 WIB, pelaku masih bertahan di rumah korban karena menunggu kedatangan Im. Ibu korban pamit pergi karena ingin menjenguk keluarganya yang datang dari Makkah usai menunaikan haji.

Setelah ibu korban pergi, pelaku mulai melancarkan aksinya.

"Sebelum beraksi, pelaku sempat mengobrak-abrik isi rumah. Mungkin mau mengambil barang-barang. Sampai di kamar paling barat, pelaku melihat korban yang terlentang. Saat itulah, pelaku menjalankan aksinya memperkosa korban," ujar Hal.

Saat kejadian, korban sempat menangis kencang. Tangisan itu terdengar sampai ke rumah Hal yang lokasinya berada di depan rumah korban.

Awalnya, tangisan korban dikira karena jajanannya dimakan ayam. Hal pun pergi menemui adiknya. Saat pintu kamar adiknya dibuka, pelaku sedang memperkosa korban.

"Setelah tepergok, pelaku lari. Tangannya sempat saya pegang, namun lepas karena saya sambil menggendong anak," kata ibu dua anak ini.

Saat melarikan diri, telepon seluer pelaku terjatuh. Hal pun mengambilnya. Lalu Hal menenangkan adiknya yang masih menangis di kamar. Hal sempat bingung dengan kejadian yang baru disaksikannya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com