KOMPAS.com – Hari ini, tepat hari ke-enam usai gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala-Kota Palu, Sulawesi Tengah. Puluhan ribu pengungsi masih membutuhkan uluran tangan.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/10/2018), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, setidaknya ada 12 kebutuhan mendesak diperlukan pengungsi di sana.
Beberapa di antaranya, seperti makanan berupa mie cup, biskuit, roti kering, dan susu. Lalu air minum, perlengkapan sekolah, pakaian, perlengkapan mandi dan shalat, juga sanitasi.
Kebutuhan yang tak kalah penting juga adalah obat dan vitamin, atau sejenisnya.
Dilansir dari berita yang sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM Wiranto, menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah mengatur masuknya bantuan dari negara lain.
"Makanan dan minuman harus cukup. Saya minta segera distribusi makanan dan minuman (ke semua tempat pengungsian)" tuturnya.
Butuh uluran tangan
Kerahan bantuan untuk korban gempa dan tsunami terbuka dari dalam sampai luar negeri. Selain pemerintah, institusi pendidikan, pihak swasta, dan masyarakat biasa pun ramai-ramai ikut bergerak untuk mengulurkan tangan.
Di antara bantuan yang juga sudah disalurkan adalah dari Sido Muncul dengan total Rp 500 juta yang tersalurkan. Rinciannya adalah Rp 340 juta berupa uang tunai dan produk senilai Rp 160 juta.
Bantuan yang diberikan, lanjut Irwan dikirim langsung dari gudang distributor yang berada di Palu dan Makassar sehingga produk bisa langsung tersalurkan pada korban dan dapat cepat dimanfaatkan.