Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Seorang Perawat yang Selamat dari Reruntuhan Bangunan saat Gempa Palu

Kompas.com - 04/10/2018, 20:41 WIB
Cynthia Lova,
Reni Susanti

Tim Redaksi

“Teman saya yang tadinya hanya melihat saya saja minta tolong akhirnya menemukan salah satu anak seorang pasien untuk membantu saya,” cerita Nur.

Rupanya, pemuda yang membantunya adalah anak dari pasien yang ia rawat. Setelah memastikan sang ayah selamat, pemuda ini dengan sigap menyelamatkan Nurhayati. 

“Dia telah lihat bapaknya selamat dia langsung bantu saya, setelah bantu saya ia gendong bapaknya keluar,” jelas Nur.

Nur bercerita, dapat keluar dari reruntuhan rumah sakit dengan melompat dari jendela menuju taman depan rumah sakit.

Trauma

Sampai saat ini, Nur mengaku masih trauma membayangkan apa yang terjadi padanya kala itu.

“Saya takut sekali, trauma. Saat merem saya selalu bayangin diri saya masih dalam timbunan bangunan rumah sakit,” ucap Nurhayati.

Nurhayati mengaku, sudah kembali beraktivitas sebagai perawat. Ia membantu korban yang masih selamat di tenda rumah sakit darurat yang berada di samping rumah sakit.

“Saya masih jaga pasien yang tertolong saat gempa waktu itu, ini kan sudah kami bangun tenda darurat,” ucap Nurhayati.

Nurhayati menjelaskan, lantai 3 dan 4 rumah sakit tersebut merupakan ruang perawatan. Kedua lantai itu ambruk.

Baca juga: Gempa dan Tsunami Akibatkan 66.238 Rumah di Sulteng dan Sulbar Rusak

Sedangkan lantai 2 merupakan ruang psikologi dan fisioterapi. Ruangan tersebut tidak ikut ambruk karena konstruksi gedung tidak saling mengikat antara gedung satu dengan gedung dua. Padahal, gedung ini satu kesatuan.

Sementara di lantai satu, petang itu sudah kosong dari aktivitas karena ruang ini khusus pelayanan poli, administrasi, apotek, laboratorium, dan pelayanan Jamsostek yang juga ikut roboh.

Sementara di lantai dasar dijadikan tempat parkir kendaraan. Umumnya kendaraan yang terparkir di sini sepeda motor milik perawat, sebagian dokter dan mobil pembesuk.

Selain di lantai dasar, pembesuk atau keluarga pasien juga bisa masuk melalui lantai satu. Naik ke ruang ICU dan perawatan dapat menggunakan tangga lift atau tangga darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com