Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, Kawasan Cagar Alam Gunung Guntur Terbakar

Kompas.com - 28/09/2018, 11:42 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Guntur yang ada di Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, mengalami kebakaran.

Api diketahui membakar kawasan Gunung Guntur sejak Kamis (27/9/2018) sore dan terus membesar hingga malam. Hingga Jumat (28/9/2018) pagi, sejumlah titik api masih terlihat.

Mamang, warga Kampung Citiis Desa Pasawahan Kecamatan Tarogong Kaler yang ada di kaki Gunung Guntur mengungkapkan, api yang membakar kawasan Gunung Guntur mulai terlihat meluas saat menjelang Maghrib.

"Tidak tahu asal apinya dari mana, Jam setengah enam, api sudah kelihatan meluas," jelasnya.

Kebakaran di kawasan Gunung Guntur sendiri, menurut Mamang, sudah beberapa kali terjadi di musim kemarau ini.

Para pendaki pun saat ini sudah mulai turun dari gunung untuk menghindari kebakaran.

"Selain api, asapnya juga bahaya bisa bikin sesak nafas, daripada beresiko jadi mereka turun," katanya.

Baca juga: Pakai Bom Air, Kebakaran Hutan di Gunung Sumbing Berkurang

Dihubungi pada Jumat (28/9/2018) pagi, kepala seksi KSDA wilayah V Garut Purwantono membenarkan adanya kebakaran lahan di Gunung Guntur.

Menurutnya, sejak Kamis (27/9/2018) sore anggotanya telah berupaya melakukan pemadaman api hingga malam hari.

Pagi harinya, anggota kembali diberangkatkan melakukan pemadaman.

"Sejak kemarin sore kami sudah di lokasi hingga tadi malam, pagi ini anggota sudah diberangkatkan lagi ke lokasi," katanya lewat aplikasi pesan.

Purwantono mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran lahan yang terjadi dan kronologis kebakaran lahan tersebut. Luasan lahan yang terbakar pun menurutnya belum bisa dipastikan.

"Harus diplot dulu di peta untuk memastikan luasannya,"katanya.

Baca juga: 700 KK di Kediri Alami Krisis Air Bersih akibat Kebakaran Hutan

Terpisah, Muhammad Ervan aktivis lingkungan dan penggiat pendaki gunung di Kecamatan Tarogong Kaler mengungkapkan, kebakaran lahan di Gunung Guntur yang terjadi sejak Kamis (27/9/2018) saat ini terus meluas hingga masuk ke kawasan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam.

"Kebanyakan lahan yang terbakar di kawasan cagar alam di bagian atas, kawasan TWA di bagian bawah tidak terlalu luas,", katanya saat dihubungi Jumat.

Menurut Ervan, kebakaran kali ini bukan yang pertama kalinya di musim kemarau ini. Namun, kali ini luasan lahan yang terbakar terbilang lebih luas dari sebelumnya.

"Kalau kemarau memang paling gampang kebakaran, karena lahannya Padang ilalang yang kering karena kemarau,", katanya.

Ervan mengaku, Kamis (27/9/2018) malam dirinya juga ikut naik ke Gunung Guntur melakukan pemadaman. Salah satu kesulitan yang dihadapi adalah hembusan angin yang kencang hingga api cepat menyambar lahan yang belum terbakar.

"Kalau luasan lahan yang terbakar, perkiraan saya bisa mencapai ratusan hektar, dari kawasan Kota Garut juga bisa terlihat, apalagi dari Cipanas, sangat jelas," katanya. (*)

Kompas TV Di sejumlah wilayah, hujan diprediksi baru akan turun pada akhir Oktober mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com