Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta di Balik Bentrokan Pro dan Kontra Jokowi di Medan

Kompas.com - 21/09/2018, 13:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentrokan terjadi antara dua massa aksi di depan Kantor DPRD Sumatera Utara pada hari Kamis (20/9/2018).

Bentrokan dipicu kesalahapahaman tentang gas dan klakson dari kelompok Masyarakat Cinta NKRI saat melewati rombongan kelompok Aliansi Pergerakan Mahasiswa Se-Kota Medan.

Kedua massa pun terlibat aksi lempar batu dan terpaksa dibubarkan aparat kepolisian untuk mencegah bentrokan lebih parah.

Berikut fakta terkait bentrokan di depan DPRD Sumatera Utara (Sumut).

1. Dua kelompok menggelar aksi di tempat yang sama

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Awalnya, massa dari Masyarakat Cinta NKRI melakukan aksi terlebih dahulu sebelum Aliansi Pergerakan Mahasiswa Se-Kota Medan tiba di Gedung DPRD Sumut, Kamis (20/9/2018). 

Saat itu, Masyarakat Cinta NKRI menggelar aksi untuk menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo. Sementara itu, para mahasiswa membawakan orasi berisi tentanng kritikan kepada pemerintahan Joko Widodo.

Pertemuan dua kelompok dengan tema aksi bertolak belakang tidak dapat terhindarkan.

Menurut Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, bentrokan dipicu adanya dua kelompok massa yang menggelar aksi di titik yang sama.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan antara Massa Pro dan Kontra Jokowi di Medan

2. Gara-gara saling ejek dan bunyi klakson

Ilustrasi Demokrasi DigitalToto S Ilustrasi Demokrasi Digital

Usai berorasi dan diterima oleh perwakilan DPRD Sumut, massa dari Masyarakat Cinta NKRI tidak segera membubarkan diri dari gedung DPRD di Jalan Imam Bonjol, Medan. 

Sejumlah orang tampak masih bertahan di gerbang gedung DPRD dan sekitarnya. Saat itu, kelompok mahasiswa pun mulai datang untuk menggelar aksi di Gedung DPRD.

Namun ketika melihat masih ada beberapa massa dari kelompok lain di sekitar gedung DPRD, mahasiswa akhirnya memilih menggelar orasi di depan Bank Mandiri. Lokasinya tak jauh dari gedung DPRD.

Suasana memanas mahasiswa menggelar orasi yang berisi kritikan dan meminta pertanggung jawaban Presiden Joko Widodo atas kondisi perekonomian saat ini.

Sejumlah peserta aksi dari Masyarakat Cinta NKRI menanggapi orasi mahasisiwa itu dengan ejekan dan melempari mahasiswa.

Meskipun sempat dilerai oleh polisi, bentrokan tak terhindarkan ketika sejumlah massa Masyarakat Cinta NKRI membunyikan klakson dan menggeber gas sepeda motor mereka saat melintas di depan kelompok mahasiswa.

Baca Juga: Massa Aksi Pro dan Kontra Jokowi Bentrok di Depan DPRD Sumut

3. Aksi saling lempar batu antara dua kelompok

Kedua kelompok saling lempar batu dan bentrokan membuat warga di sekitar Gedung DPRD panik. Mahasiswa berlarian ke Jalan Imam Bonjol dan jalan Pengadilan ketika bentrokan terjadi.

Polisi mencoba membubarkan bentrokan dan memukul mundur kelompok aksi yang terlibat bentrokan.

Sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka terkena pukulan aparat kepolisian dan beberapa akibat lemparan batu saat bentrokan.

"Kami mendorong massa mahasiswa itu, untuk dipisah dengan kelompok lain," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Kamis (21/9/2018).

Baca Juga: Dihadang Massa Penolak Deklarasi Ganti Presiden, Ahmad Dhani Tak Bisa Keluar Hotel

4. Korban luka-luka karena pukulan polisi dan lemparan batu

Ilustrasi kekerasanTOTO SIHONO Ilustrasi kekerasan

Bentrokan tersebut membuat sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka karena lemparan batu. Polisi terpaksa membubarkan dan memukul mundur kelompok massa agar mencegah bentrokan meluas.

Mengenai adanya korban yang terluka dalam bentrokan, kami masih melakukan pendataan, dan begitu juga sejumlah fasilitas dan kendaraan yang rusak," kata Dadang.

Bentrokan akhirnya bisa kendalikan dan suasana di Kota Medan tetap kondusif.

Baca Juga: 5 Fakta di Balik Bentrokan Ormas dan Mahasiswa Papua di Surabaya

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik)/ ANTARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com