MAGELANG, KOMPAS.com - Tidak ada keraguan di hati Vaqisha Zahra ketika menyerahkan sebuah celengan miliknya untuk disumbangkan kepada para korban gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Celengan itu berisi uang tabungannya sejak beberapa tahun lalu.
Dengan sukarela, ia menyerahkan celengannya itu dalam aksi simpati korban gempa NTB yang diselenggarakan di SD Muhammadiyah Alternatif (Mutual) Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (7/8/2018).
"Saya nabung di celengan ini sejak TK (Taman Kanak-kanak), sudah penuh, tapi ngga tau isinya berapa. (Uangnya) Buat nyumbang korban gempa di Lombok," ujar Vaqisha yang masih duduk di kelas 3 itu di sela-sela kegiatan.
Bocah perempuan itu mengaku iba ketika melihat berita tentang banyaknya korban akibat gempa Lombok melalui media televisi.
Baca juga: 6 Dampak Gempa Lombok, Tertimpa Bangunan hingga Pos PVMBG Retak
Tanpa paksaan siapapun, Vaqisha ingin memberikan bantuan kepada mereka.
Ia pun mengutarakan keinginannya itu kepada orangtuanya dan diperbolehkan. Menurut dia, celengan kaleng itu berisi uang sisa jajannya setiap hari sejak duduk di bangku TK.
"Saya bilang dulu sama ibu, dan boleh (menyumbang). Isinya uang jajan setiap hari, ada yang receh dan ada yang uang kertas. Kebanyakan receh,” ucapnya.
Kepala SD Mutual Magelang, Mustaqi menjelaskan, aksi simpati korban gempa NTB ini diikuti para siswa dan guru setempat.
Aksi ini merupakan wujud keprihatinan terhadap kejadian di Kota Seribu Masjid itu.
“Ini inisiatif kami, karena kami prihatin dengan gempa yang memakan banyak korban jiwa maupun materil. Kami ingi meringankan beban saudara-saudara yang menjadi korban," ujar Mustaqim.
Baca juga: Pascagempa, 4.636 Orang Dievakuasi dari 3 Gili di Lombok
Di sisi lai, aksi ini juga menjadi sarana menumbuhkan karakter kepada para siswa sejak dini.
"Di sini tertanam juga pendidikan karakter yang memang sangat kami utamakan di sekolah,” jelasnya.
Dana yang terkumpul dari aksi ini mencapai Rp 23.115.000. Selanjutnya akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang.
Mustaqim menambahkan, aksi sosial serupa sudah kerap diadakan pihak sekolah dan melibatkan seluruh siswa, guru, hingga orangtua murid.
Seperti, aksi sosial untuk bencana di Garut, banjir bandang di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Gempa Aceh, dan sebagainya.