Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Tewas Kejar Penjambret, Massa Serang Kantor Polsek Bolo

Kompas.com - 04/08/2018, 22:30 WIB
Syarifudin,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Kantor Mapolsek di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), diserang sekelompok warga, Sabtu (4/8/2018).

Akibatnya, kaca depan Polsek Bolo pecah dan berserakan akibat lemparan batu.

Kapolres Bima, AKBP Bagus S. Wibowo, SIK membenarkan adanya aksi pengerusakan kantor polisi tersebut

"Warga secara spontan menyerang kantor Polsek Bolo,"ujar AKBP Bagus saat ditemui dilokasi kejadian.

Ia mengungkapkan, penyerangan kantor Mapolsek buntut dari aksi penjambretan yang menewaskan Ririn (26) pada Jumat (3/8/2018) malam.

Saat itu, Ririn yang menjadi korban jambret tewas terjatuh dari sepeda motor saat mengejar pelaku yang menjambretnya.

Setelah jasad korban dimakamkan Sabtu siang, pihak keluarga mendatangi kantor Polsek Bolo, sekitar pukul 14.30 Wita.

Baca juga: Pria Ini Mengaku Jadi Jambret untuk Modal Usaha Bersama Istrinya

Warga yang berjumlah lebih dari 100 orang yang tidak terima dengan aksi pelaku, langsung membakar ban bekas ditengah ruas jalan depan kantor Polsek. Mereka mendesak agar pelaku ditangkap. Puluhan anggota Dalmas Polres Bima pun diterjunkan ke lokasi untuk memgamankan situasi.

Namun, aksi massa berujung panas, warga mulai mengamuk dan melempari kantor Polsek karena kecewa terhadap aparat kepolisian yang dinilai belum juga bergerak menangkap pelaku jambret.

"Pihak keluarga korban menuntut agar pelaku jambret segera ditangkap. Karena merasa tidak puas terhadap kami aparat kepolisian, mereka hingga akhirnya melempari kantor Polsek," ujar Bagus.

Karena mendesak, aparat yang disiagakan untuk mengamankan kantor Polsek langsung mengeluarkan tembakan peringatan keatas dan berhasil meredamkan situasi.

Warga diminta tidak anarki

Ia menambahkan, di hadapan warga pihaknya mengimbau agar tidak melakukan tindakan anarkis. Ia juga berjanji akan segera mengungkap pelaku jambret yang menyebabkan warga Desa Tumpu itu meninggal dunia.

"Kalau memang ingin mencari pelaku, kita akan cari, cuman enggak begini caranya. Kalau jalan diblokir, siapa yang rugi. Kita juga yang rugi, malah akan menambah masalah,"ujar Bagus

"Sekarang Polsek dilempar, terus apa gunanya, kita juga enggak dapat pelaku. Kita enggak boleh emosi menyelesaikan masalah. Kami komitmen untuk ungkap pelaku tersebut," lanjutnya.

Baca juga: Jambret Bermodus Abu Rokok Ditangkap Berkat Korban Catat Pelat Nomor Pelaku

Menurut Bagus, kasus penjambretan yang memakan satu korban jiwa dan satu orang luka-luka tersebut menjadi atensi khusus pihak kepolisian.

"Kasus ini menjadi atensi khusus. Tetapi, untuk mengungkap kasus itu tidak semudah kita membalik telapak tangan. Kami lakukan pendalaman dengan meminta keterangan saksi-saksi disekitar TKP,"pungkasnya.

Sekitar pukul 15.30, massa yang memadati ruas jalan disekitar Polsek akhirnya membubarkan diri ke rumah masing-masing.

Sementara itu, beberapa petugas bersenjata lengkap masih disiagakan di halaman kantor Polsek setempat untuk mengatisipasi kemungkinan yang terjadi.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pemasok Narkoba ke Kelompok Jambret Tenda Oranye

Diberitakan sebelumnya, Ririn, wanita berusia 26 itu tewas terjatuh saat mengejar pelaku yang menjambretnya, Jumat (3/8/2018).

Peristiwa itu terjadi dijalan Lintas Tegal Sari, tepatnya di depan Kantor Mapolsek Bolo, sekitar pukul 20.30 wita.

Saat itu, korban berboncengan dengan adik sepupunya bernama Baim (13) menggunakan sepeda motor. Korban diduga terjatuh saat berusaha mengejar pelaku setelah mengetahui barang bawaannya dijambret.

Akibatnya, gadis yang berprofesi sebagai guru itu meninggal dunia. Sementara sepupu korban mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com