Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Alhamdulillah, Masyarakat Makin Dewasa Berpolitik, Bisa Pilih Pemimpin yang Baik

Kompas.com - 15/07/2018, 17:46 WIB
Muhlis Al Alawi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo menilai masyarakat Indonesia makin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi.

Hal itu, lanjut dia, terbukti dari kepala daerah dan wakil daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2018 merupakan pemimpin-pemimpin yang baik.

"Alhamdulillah di Tanah Air, Pilkada 171 pilihan bupati, walikota dan gubernur berjalan dengan baik. Dan saya melihat masyarakat semakin matang dalam berpolitik dan makin dewasa dalam berdemokrasi dengan bisa memilih pemimpin-pemimpin yang baik," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara groundbreaking Ponpes MTA di Dusun Tunggul Sari, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (15/7/2018) siang.

Baca juga: Sudah Ada 10 Nama, Partai Pengusung Jokowi Cari Waktu Bahas Cawapres

Jokowi menilai, terpilihnya pemimpin-pemimpin yang baik setelah masyarakat melihat rekam jejak kinerja calon. Tak hanya itu, warga juga membuktikan sendiri dengan fakta yang terhadap kinerja dan rekam jejak peserta pilkada serentak.

"Memilih itu dilihat track record-nya seperti apa. Rekam jejak dan prestasinya seperti apa, fakta-fakta dan bukti-bukti itu ada semuanya dilihat juga. Dan saya lihat bupati-wakil bupati, wali kota-wakil wali kota, gubernur dan wakil gubernur yang terpilih menunjukkan masyarakat semakin dewasa, matang, makin tahu bagaimana cara berpoltik yang baik," ungkap Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Saya Minta di Rest Area Jualannya Bukan Kentucky, Diganti Sate dan Soto...

Usai pilkada serentak, Jokowi mengingatkan agar warga tidak bersinggungan lantaran beda pilihan. Pasalnya ketidakrukunan warga karena beda pilihan akan membawa dampak kerugian yang besar bagi Indonesia.

"Kita bersatu saja belum tentu bisa mengatasi persaingan global, tantangan besar, perang dagang, radikalisme, terorisme. Apalagi kita tidak rukun dan tidak bersatu," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com