BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sebanyak 13 monumen nisan makam serdadu Belanda di komplek Kerkhof Peucut, tepatnya di belakang Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh Rusak.
Kerusakan nisan makam tentara kolonial Belanda itu belum diketahui penyebabnya.
“kerusakan nisan makam Belanda ini Senin (9/7/2018) pagi sekitar Pukul 09.00 WIB, setelah kami hitung ada 13 yang rusak dengan kondisi kerusakan patah semua,” kata Akmal, petugas penjaga makam komplek Kerkhof, Rabu (11/7/2018).
Menurut Akmal, rusaknya 13 nisan makam tentara Belanda itu diduga terjadi pada malam hari. Sebab saat petugas meninggalkan makam pada sore hari, seluruh nisan dalam keadaan tidak patah.
Baca juga: Keluarga Yakin Rizky Belum Meninggal karena King Kobra, Tubuhnya Diletakkan di Halaman Rumah
“Waktu sorenya kami tinggal masih dalam kondisi tidak rusak. Kemungkinan ini rusak malam hari, karena setiap hari saya jaga lokasi makam ini dari pukul 08.00-17.00 WIB," tuturnya.
Sebelum nisan makam serdadu Belanda itu patah, sambung Akmal, kondisi cuaca di Kota Banda Aceh dalam beberapa hari ini dilanda angin kencang.
Karena itu ia menduga, nisan itu patah akibat angin. Namun setelah melihat konstruksi nisan yang terbuat dari semen dan di dalamnya menggunakan besi, tidak mungkin nisan patah dihembus angin kencang.
“Tidak mungkin juga patah dihembus angin, karena ada nisan yang di lokasi itu tidak rusak, bisa saja sengaja dirusak oleh orang tak bertanggung jawab,” sebutnya.
Baca juga: Rizky Tewas Dipatuk Ular King Kobra yang Ditolongnya Saat Banjir
Sebagai penanggung jawab yang bertugas menjaga lokasi kuburan Belanda, Akmal telah melaporkannya ke Dinas Parawisata Aceh.
“Saya lapor ke Dinas Parawisata, pagi itu juga Kepala Dinas langsung melihat kondisi ke lokasi. Kata Kadis dalam beberapa hari ke depan akan diperbaiki,” tutupnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.