Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Kecewa Cara Kerja Tim Pencari Korban KM Sinar Bangun

Kompas.com - 20/06/2018, 20:26 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba mengaku kecewa dengan kinerja tim pencari korban di perairan Danau Toba, Rabu (20/6/2018).

Salah seorang di antaranya Untung Sipayung (54), warga Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Keluarga Untung yang ikut tenggelam bersama KM Sinar Bangun yakni Longser Nainggolan dan Ader Nainggolan, keduanya warga Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.

Untung menyebut, cara kerja tim saat melakukan pencarian korban sangat lambat dan terkesan tidak serius. "Kami kecewa dengan cara mereka bekerja melakukan pencarian para korban," kata Untung, di Pelabuhan Tigaras, Rabu.

Baca juga: Hari Ini, 3 Korban Tewas KM Sinar Bangun Ditemukan

Saking kecewanya, Untung sempat menyampaikan hal itu ke salah seorang petugas yang berada di Pelabuhan Tigaras. Namun, petugas tersebut menurut Untung justru balik menantangnya dengan menyuruhnya ikut terjun ke danau melakukan pencarian para korban.

Seorang wanita berdoa untuk keselamatan anaknya, penumpang KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6). Para keluarga penumpang KM Sinar Bangun mulai mendatangi posko di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, untuk mencari informasi tentang anggota keluarga mereka. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi Seorang wanita berdoa untuk keselamatan anaknya, penumpang KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6). Para keluarga penumpang KM Sinar Bangun mulai mendatangi posko di Pelabuhan Tigaras, Danau Toba, untuk mencari informasi tentang anggota keluarga mereka.

"Saya malah disuruh buka baju agar ikut masuk ke danau," ujar Untung, merasa kesal.

Pantauan di Pelabuhan Tigaras, Rabu sore, ratusan bahkan ribuan warga memadati Pelabuhan Tigaras, yang menjadi posko utama pencarian korban.

Baca juga: Menhub: Pemerintah Sekuat Tenaga Cari Korban KM Sinar Bangun yang Hilang

Di sana, banyak petugas dan perangkat seluruh lembaga yang ikut melakukan pencarian seperti dari BPBD, kepolisian, TNI, Basarnas dan Jasa Raharja.

Hingga Rabu malam, tim gabungan baru menemukan 21 korban, tiga yang sudah meninggal dan 18 orang selamat. Satu korban meninggal ditemukan pada Senin (18/6/2018) dan dua lagi pada Rabu (20/6/2018). 

Kompas TV Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan penyelenggaraan layar KM Sinar Bangun, yang berujung kecelakaan tenggelamnya kapal bisa jadi ilegal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com