BLITAR, KOMPAS.com - EPA (16), siswi SMP di Blitar, Jawa Timur, yang tewas bunuh diri dimakamkan di Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (1/6/2018).
EPA diduga mengakhiri hidupnya karena cita-citanya masuk SMA favorit di Blitar terganjal aturan sistem zonasi.
Endang S, ibu EPA, mengatakan, anaknya itu pernah mengeluh kepadanya soal sistem penerimaan peserta didik baru untuk tingkat SMA.
Baca juga: Siswa SD Hamili Siswi SMP, Usia Kandungan Sudah 6 Bulan
EPA mengungkapkan kekhawatiran tidak bisa diterima di salah satu SMA favorit di Kota Blitar karena sistem zonasi.
"Sebelumnya dia sempat mengeluh soal itu ke saya. Dia juga pesimistis tidak bisa masuk sekolah favorit seperti kakak-kakaknya," ungkap Endang usai pemakaman EPA, Jumat.
Oleh karena itu, Endang pun meminta pemerintah untuk mengkaji ulang sistem zonasi tersebut.
Dalam sistem zonasi ini, setiap sekolah memprioritaskan calon siswa dari daerah yang termasuk zonasinya saja. Siswa dari luar zonasi hanya dibatasi sekitar 10 persen.
Baca juga: Ditolak KUA, Bocah 12 Tahun Batal Nikah, Sang Ibu Pingsan
Menurut Endang, putrinya dikenal sebagai anak yang pandai. Seperti dikutip dari Surya, EPA disebut kerap mewakili sekolah untuk ikut olimpiade bidang studi dan nilai ujian nasionalnya mencapai angka 359 dengan nilai rata-rata hampir 90.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Motif Siswi SMP di Blitar Gantung Diri Mulai Terkuak, Teman Sekolahnya Ungkap Hal Mengejutkan Lain
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.