SEMARANG, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah meminta pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng untuk melapor jika merasa mengalami ketidakadilan dalam proses kampanye di Pilkada Jateng.
Bawaslu sejauh ini belum mendapat keluhan soal ketidakadilan, terutama soal intervensi kepala daerah yang berbeda partai politik.
“Kami belum dapat info dan laporan adanya tekanan dari kepala daerah kepada Panwas. Jika benar ada pihak yang mengetahui bisa disampaikan ke Bawaslu Jateng,” ujar Ketua Bawaslu Jateng Fajar Subkhi, di Semarang, Senin (28/5/2018).
Bawaslu menegaskan, pihaknya melakukan pencegahan demi mengurangi potensi pelanggaran.
Fajar mencontohkan, ketika salah satu pasangan calon melakukan kegiatan namun tidak disertai adanya surat tanda terima pemberitahuan (STTP) atau hanya kegiatan silaturahmi, maka Panwas akan memberi peringatan.
Baca juga: Survei Indikator: Pilkada Jateng, Ganjar-Yasin 72,4 Persen, Sudirman-Ida 21 Persen
Kandidat akan diberi peringatan bahwa silaturahmi tanpa adanya STTP tidak boleh dijadikan ajang kampanye. “Tindakan ini berlaku untuk semua pasangan calon,” ucapnya.
Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said dalam siaran tertulisnya, Minggu (27/5/2018), menyatakan, pihaknya mengalami banyak tekanan dan ketidakadilan di Pilkada Jateng.
Salah satunya dilarang naik mimbar di beberapa tempat, hingga diminta berhenti ketika berpidato.
"Kami menerima keluhan dari Panwas dan petugas lapangan, banyak di antara mereka bekerja dalam tekanan oleh penguasa atau kepala daerah yang berbeda pilihan dengan kami," ujar Sudirman.
Kendati demikian, hal itu justru membuat kader dan simpatisan meningkatkan semangat dan militansi untuk terus bergerak menyosialisasikan dirinya ke seluruh pelosok masyarakat Jateng.
Sudirman mengklaim, saat mulai muncul banyak kelompok penggerak untuk pemenangan Sudirman-Ida secara sukarela di ratusan titik di seluruh Jateng.
Baca juga: Kuis Ramadhan, Cara KPU Demak Sosialisasikan Pilkada Jateng
Ia menegaskan, pihaknya ingin pilkada berlangsung secara fair tanpa adanya kecurangan. Ia pun mencatat sudah ada sejumlah upaya untuk melakukan kecurangan di Pilkada Jateng.
"Dalam waktu dekat kami akan sampaikan temuan-temuan kami atas upaya-upaya untuk menciderai demokrasi dan menista keinginan rakyat Jateng untuk berubah," tandasnya.