SURABAYA, KOMPAS.com - Duka masih menggelayut di rumah keluarga almarhum Aloysius Bayu Rendra Wardhana, korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Setelah diserahkan oleh Polda Jawa Timur kepada keluarga di RS Bhayangkara, Selasa (22/5/2018) siang, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Gubeng Kertajaya I sekitar pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Risma: Bapak Kamu Itu Pahlawan, Nak...
Putra sulung almarhum Bayu, Corbelius Aaron, belum tahu benar apa yang tengah terjadi. Namun, bocah berusia 2 tahun 9 bulan itu terus bertanya tentang ayahnya.
"Aaron memang tanya terus ayahnya di mana. Kenapa ayahnya ada di dalam peti? Kami tidak ingin membohongi dia, keluarga menceritakan ayahnya sudah bersama Tuhan Yesus dan menjadi malaikat," kata Galih Wardhana, adik Aloysius Bayu memberikan pengertian kepada Aaron.
"Ayah akan selalu melindungi ibu, Aaron, juga adiknya mesti tidak terlihat," tambahnya.
Baca juga: Hormat untuk Bayu, Koordinator Parkir Gereja yang Tewas Saat Hadang Motor Pembawa Bom
Pada Selasa siang, mobil jenazah Ario yang dipesan khusus keluarga untuk mengantar jenazah Aloysius Bayu itu masih terparkir di dekat rumah.
Aaron terus merengek meminta kembali bermain di mobil jenazah meski sudah diajak masuk ke dalam rumah untuk berada di dekat peti mati sang ayah.
"Mobil, mobil, mobil," pintanya.
Dia terus merengek meminta seorang keluarga untuk mengantarnya.
Aloysius Bayu merupakan salah satu korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Baca juga: Bocah Aaron Terus Merengek Ingin Main di Mobil Jenazah yang Antarkan Ayahnya...
Sampai hari ini, rumah duka masih saja ramai. Para pelayat keluar masuk ke rumah Aloysius Bayu sambil mengusap air mata.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Trenyuh, Anak Korban Bom Gereja Surabaya Merengek Ingin Bermain di Mobil Pengangkut Jenazah Ayahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.