Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Anak Bakar Rumah Orangtuanya Gara-gara Tak Segera Dibelikan HP

Kompas.com - 19/05/2018, 14:32 WIB
Muhlis Al Alawi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Ulah Agung (16), seorang anak lelaki yang tega membakar rumah orangtuanya gara-gara tidak segera dibelikan ponsel menjadi viral di media sosial.

Beberapa nitizen mengunggah foto peristiwa seorang anak lelaki asal Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membakar rumah orangtuanya.

Banyak nitizen yang mengutuk ulah Agung tersebut.

"Cilik digedekne lora ae di gendong, di obatne, gede ra bantu wong tuo malah gae nelongso wong tuo. Sokoe saiki turu neng omah tembok. Anak kok durhaka. (Kecil dibesarkan lalu kalau sakit saja digendong untuk diobatkan. Setelah besar tidak bantu orangtua malah membuat susah. Sekarang rasakan tidur di rumah tembok (penjara). Anak kok durhaka)," tulis Desta Azza dalam bahasa jawa mengomentari postingan Winarto.

Tak hanya cacian, nitizen juga banyak yang iba atas peristiwa yang menimpa Gumbrek (50), bapak dari Agung yang hanya seorang petani.

"Semoga anaknya segera tobat dan orangtuanya tabah dan sabar," tulis Chana Indra.

PADAMKAN --Aparat polisi, TNI dan warga bahu membahu memadamkan api yang membakar rumah Gumbrek. KOMPAS.com/Djoko Winarto PADAMKAN --Aparat polisi, TNI dan warga bahu membahu memadamkan api yang membakar rumah Gumbrek.

Sementara itu, Kapolsek Jambon AKP Djoko Winarto membenarkan peristiwa tersebut.

"Motifnya anaknya minta handphone, tetapi belum dibelikan lalu marah hingga membakar rumah milik orangtuanya sendiri," ujar Djoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/5/2018)

Djoko menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Agung marah kepada bapaknya gara -gara belum diberikan ponsel, Jumat (18/5/2018) siang.

Saat itu, orangtuanya sudah menyanggupi. Namun, baru akan dibelikan setelah Lebaran.

Tak sabar menunggu hingga Lebaran, Agung melampiaskan kemarahannya dengan membakar rumah.

Ia membakar dengan kayu bakar mulai dari dapur yang berada di bagian belakang hingga merambat ke bagian tengah rumah.

Api cepat memberanguskan sebagian rumah karena terbuat dari kayu. Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama polisi dan tentara.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Orangtua, nenek dan saudara pelaku selamat dari amukan api.

"Ibu kandung pelaku tidak ada di rumah karena sedang merantau bekerja di Surabaya," ujar Djoko.

"Kerugian material di atas Rp 75 juta, perabot rumah tangga dan uang tunai Rp 3 juta," tambah Djoko.

Banyak masalah

Djoko menuturkan, sebelumnya Agung pernah mengancam akan membunuh orangtuanya kalau tidak dibelikan sepeda motor.

Perkara itu sampai ditangani polisi. Saat itu, Agung membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

"Setelah membuat pernyataan itu, tak berapa lama kemudian orangtuanya membelikan sepeda motor matic merk Yamaha," jelas Djoko.

Tak hanya mengancam orangtua, Agung juga pernah berurusan dengan polisi gara-gara berselisih dengan pemuda setempat.

Perselisihan itu lantaran Agung ugal-ugalan mengemudikan sepeda motor di jalanan kampung halamannya.

Djoko mengatakan, Bhabinkamtibmas setempat sudah membina Agung agar tak mengulangi perbuatannya.

Kini, atas kasus pembakaran rumah, polisi mengusutnya.

"Terhadap peristiwa ini, kasusnya hari ini kami limpahkan ke penyidik PPA Polres Ponorogo untuk penanganannya," tandas Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com