KUPANG, KOMPAS.com - Kakak kandung Bripka Marhum, Sarifudin Prenje mengatakan, sehari sebelum meninggal, sang adik sempat menelepon dirinya.
Bripka Marhum adalah anggota intel Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang tewas ditikam orang tak dikenal di depan Mako Brimob, Kamis (10/5/2018), sekitar pukul 23.45.
Kepada sang kakak, Bripka Marhum menceritakan keamanan di Mako Brimob pasca penyanderaan yang menewaskan lima polisi.
Baca juga: Jenazah Bripka Marhum yang Ditikam di Depan Mako Brimob Tiba di Kupang
"Waktu dia telepon, saya sempat bilang tetap waspada, walaupun kondisi keamanan sudah kondusif. Dia jawab, iya," kata Sarifudin di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/5/2018).
Setelah itu, Sarifudin juga menelepon istri Bripka Marhum, Rahma Mali.
Melalui Sarifudin, Marhum berpesan agar Rahma tidak membiarkan anak-anak berangkat sekolah sendirian.
Baca juga: Kapolri Berikan Dispensasi Putra Almarhum Bripka Marhum Masuk Kepolisian
"Saat saya telepon istrinya, saya bilang kalau bapaknya lagi tugas. Tolong antar anak-anak ke sekolah supaya mereka tetap aman," ujarnya.
Bripka Marhum memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya sudah menamatkan pendidikannya di SMA, anak kedua kelas 2 SMP, dan paling bungsu duduk di kelas IV SD.
Jenazah Bripka Marhum tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT, Sabtu pagi.
Baca juga: Bripka Marhum Frenje Sudah Curiga dengan Gelagat Aneh Penikamnya
Selanjutnya jenazah dibawa ke Kabupaten Alor menggunakan kapal milik Basarnas.