Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Atlet Sepatu Roda Tak Bisa Latihan Gara-gara Lintasan Dipenuhi PKL

Kompas.com - 22/04/2018, 13:12 WIB
Farida Farhan,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Video atlet sepatu roda berlatih di Lapangan Karangpawitan, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang mendadak viral.

Dalam video tersebut, lintasan olahraga tertutupi lapak pedagang kaki lima (PKL).

Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Suryono Onoy dan mendapat 234 like, 165 komentar, dan dibagikan 370 kali.

Dalam video tersebut nampak sejumlah atlet sepatu roda tengah berlatih bersama seorang pelatih.

"Fokus, fokus," ujar sang pelatih.

Namun, lantaran sebagian lintasannya digunakan PKL untuk berdagang, atlet nampak kurang fokus dan kesulitan mengatur luncuran sepatu roda.

Warganet pun menanggapi video tersebut baik yang pro maupun kontra.

Edi Mulyadi, anggota Karang Taruna Kelurahan Karangpawitan mengaku, mengkoordinir pedagang di lapangan tersebut sejak tiga tahun lalu.

Hanya, makin hari PKL semakin membeludak.

"Mereka (PKL) juga mengajak teman (untuk berdagang). Kami juga sudah sosialisasikan agar tidak mengganggu kegiatan olahraga di sini," ujar Edi ditemui di Lapangan Karangpawitan, Sabtu (21/4/2018).

Edi mengaku, kebingungan lantaran Pemkab Karawang mengeluarkan kebijakan Lapangan Karangpawitan, Jalan Ahmad Yani Karawang, tidak lagi diperbolehkan berdagang di dalam lapang pada Sabtu malam dan Minggu malam.

"Saya juga bingung, sebab sebagai mitra pemerintah kami (karang taruna) harus menaati kebijakan itu. Tetapi, kami juga harus mengakomodir masyarakat kecil (PKL). Sebab ini masalah perut," ujar dia.

Edi mengakui, para pedagang sempat meminta dispensasi agar Sabtu (21/4/2018) malam, masih diperbolehkan berjualan di Lapangan Karangpawitan.

Namun, hal tersebut tidak lagi diperbolehkan.

"Jika perlu saya sendiri yang akan mengantarkan mereka (para PKL) berangkat (pindah jualan) ke Lapangan Karangpawitan 2," tambahnya

Sementara itu, salah seorang pedagang aksesoris Iwan Setiawan menyebut, 99 persen pedagang sebenarnya tidak setuju dipindahkan, mengingat sudah lama berdagang di Lapangan Karangpawitan.

Sementara ditanya soal lapak PKL yang sempat mengganggu latihan atlet sepatu roda, ia menjawab singkat.

"Kami mengikuti pengaturan dari pengelola (Karang Taruna)," akunya.

Ia menyebut, sejauh ini warga sekitar Lapangan Karangpawitan tak terganggu dengan aktivitas di lapangan tersebut pada Sabtu dan Minggu malam.

"Justru mereka juga mencari uang dari sini," katanya.

Latihan terganggu

Sementara itu, Pelatih Karang Pawitan Inline Cruiser (KPIC) Ervin Pahrevi mengaku, sempat terganggu dengan keberadaan PKL yang menutupi lintasan sepatu roda.

"Pas Minggu kemarin memang sedang padat-padatnya (PKL). Tidak bisa gerak sama sekali. Sampai-sampai atlet saya ada yang bilang 'gak usah latihan lah'," ujar Revi menirukan ungkapan atlet sepatu rodanya.

Meski demikian, ia tetap meminta para atletnya latihan. Ia mengaku, telah mengadukan kondisi tersebut kepada Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari.

Ervin mengungkapkan, setiap Senin, Kamis, Sabtu dan Minggu, sekitar 17 anak didiknya melakukan latihan di Lapangan Karangpawitan.

"Sabtu kami latihan mulai jam 5 hingga jam 9 malam dan Minggu jam 2 hingga 5 sore. Sementara kalau Senin dan Kamis latihan kami aman karena kondisi lapangan lengang," tambahnya.

Ia menyebut, beberapa atlet sepatu roda asal Karawang pernah mengikuti kejuaraan nasional, hingga mengikuti ajang Asean Games.

Sebenarnya, di Lapangan Karangpawitan 2, khusus untuk olahraga sepatu roda sudah dibuatkan lintasan yang juga standar nasional, yakni 200 meter.

Namun, lapangan tersebut tidak dilengkapi dengan fasilitas penunjang.

"Tidak ada tempat berteduh, jadi kalau hujan kita tidak bisa berteduh sama sekali. Juga tidak ada toilet," katanya.

Sikap pemerintah

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Karawang Asip Suhendar mengatakan, pihaknya sudah meminta para PKL berjualan di Lapangan Karangpawitan lantaran lapangan tersebut merupakan sarana olahraga.

"Kami telah menegur kepada para pedagang yang sering beroperasi di lapangan Karangpawitan untuk tidak lagi berjualan di area Lapangan Karangpawitan hari ini dan seterusnya," ujar Asip, Minggu.

Asip mengatakan, peringatan tegas tersebut dilakukan lantaran banyak pedagang yang membandel berjualan di lapangan tersebut.

Larangan itu dikeluarkan karena aktivitas PKL merusak pemandangan dan mengganngu atlet yang tengah berlatih.

"Padahal sebelumnya sudah dilakukan peringatan untuk tidak lagi berjualan di lapangan itu, namun ternyata tidak di indahkan," kata Asip. 

Asip menegaskan, kebijakan tersebut bukan sebagai bentuk penindasan terhadap pedagang, namun bagian dari pembinaan terhadap kepatuhan aturan yang telah ditetapkan bersama.

Dikutip dari kanal YouTube Fakta Karawang, Lurah Karangpawitan Sampudin Dodo Wijaya, mengakui memang video yang beredar tersebut benar adanya. Pihaknya kini telah merespons kejadian itu dan berusaha menertibkan PKL agar lebih tertata. 

Video konfirmasi Lurah Karangpawitan bisa dilihat di tautan ini https://www.youtube.com/watch?v=RUnmpEXJ0IU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com