Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Hari Raya Nyepi, Internet Mati Pengaruhi Aktivitas Jurnalis dan Warga Bali

Kompas.com - 16/03/2018, 10:51 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

Kompas TV 500 personel siap mengamankan jalannya hari raya Nyepi, terutama saat pawai ogoh – ogoh.

"Maunya tidak dimatikan, tapi mau gimana. Ya kita ikuti saja," katanya.

Kesepakatan masyarakat

Pada kesempatan terpisah, Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, mengatakan, imbauan menghentikan layanan seluler merupakan kesepakatan dari berbagai elemen masyarakat.

Baca juga: Menengok Persiapan Peringatan Nyepi di Pura Chandra Prabha Jelambar

Ada sejumlah pertimbangan hingga keputusan ini dibuat. Pertama, untuk menjaga kekusyukan selama menjalankan tapa brata penyepian. 

Salah satu pantangan saat Nyepi adalah amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

"Biar umat lebih fokus dan bisa menjalani amati lelanguan," tutur Sudiana.

Alasan kedua, menurut Sudiana, adalah demi keamanan. Belajar dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, gesekan antar-masyarakat terjadi akibat informasi di media sosial.

"Tahun lalu kan ada kejadian pecalang mengamankan warga, tapi di media sosial informasinya malah dipelintir, akhirnya jadi ribut," ujar Sudiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com