Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Setahun, Ratusan Siswa SD Ini Telantar karena Kekurangan Guru

Kompas.com - 27/02/2018, 09:52 WIB
Junaedi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com — Setahun terakhir, pemandangan di SD Inpres Pedongga, Dusun Nakula, Desa Martasari, Kecamatan Pedongga, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, terlihat berbeda. 

Anak-anak memilih bermain di luar kelas. Kalaupun di dalam kelas, mereka memilih bermain, berlarian, dan mengobrol selama kegiatan belajar-mengajar (KBM). 

“Main-main saja di luar ruangan atau di belakang sekolah karena tidak ada guru," ujar Ice, siswi SD Inpres Pedongga, belum lama ini.

Ya, setahun ini SD Inpres Pedongga kekurangan guru. Akibatnya, 103 siswa di sekolah tersebut telantar dan memilih bermain di luar kelas saat KBM. 

(Baca juga: Kisah Pak Guru Budi dan Cermin Fondasi Pendidikan yang Rapuh)

Siswa SD Inpres Pedongga Mamuju ini terlantar dan memilih bermain di luar kelas karena tidak ada guru yang mengajar. Kondisi ini sudah berlangsung selama setahun. KOMPAS.com/Junaedi Siswa SD Inpres Pedongga Mamuju ini terlantar dan memilih bermain di luar kelas karena tidak ada guru yang mengajar. Kondisi ini sudah berlangsung selama setahun.
Meski tak ada guru, Ice mengatakan, siswa SD tersebut tetap rajin sekolah. Mereka datang sebelum pelajaran dimulai. Namun, begitu sampai di sekolah, mereka hanya duduk di kelas atau bermain di halaman sekolah sampai bosan menunggu.

Para siswa yang bosan menunggu guru mengisi waktu dengan bermain bola, duduk santai di teras sekolah, atau bermain apa saja sampai jam sekolah berakhir. Tak jarang, mereka memanjat pohon di belakang sekolah untuk menghindari kejenuhan di kelas.

Kondisi ini sudah berlangsung setahun. Parahnya, di lima bulan terakhir, dari lima guru, hanya tiga yang mengajar. Seorang guru sudah jarang mengajar karena sakit-sakitan, sedangkan satunya lagi menunggu SK mutasi. 

Siswa SD Inpres Pedongga Mamuju ini terlantar dan memilih bermain di luar kelas karena tidak ada guru yang mengajar. Kondisi ini sudah berlangsung selama setahun. KOMPAS.com/Junaedi Siswa SD Inpres Pedongga Mamuju ini terlantar dan memilih bermain di luar kelas karena tidak ada guru yang mengajar. Kondisi ini sudah berlangsung selama setahun.
Kepala SD Inpres Pedongga Ma'Sum mengatakan, dari lima guru tersebut, tiga orang berstatus PNS, termasuk kepsek, dua lainnya tenaga honor. Minimnya jumlah guru membuat sekolah tersebut tidak bisa berjalan optimal.

(Baca juga: Kisah Pilu di Sekolah Perbatasan Nunukan, 1 Guru untuk 1 Sekolah )

“Jumlah guru yang aktif hanya tiga dari lima orang. Satu sakit-sakitan, satunya tidak aktif lagi mengajar karena menunggu surat SK mutasi,” kata Ma'sum.

Kekurangan guru ini sudah disampaikan ke dinas setempat. Namun, hingga kini belum ada solusi walaupun Dinas Pendidikan berjanji menambah guru. 

Kompas TV Komunitas anak muda mengajar menamakan dirinya "Dinding Manado". Mereka mengajar sukarela di Manado, Sulawesi Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com