Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2017, Lebih dari 25.000 Buruh Pabrik di Karawang Diberhentikan

Kompas.com - 23/01/2018, 21:45 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang merilis data, Selasa (23/1/2018), bahwa jumlah buruh pabrik yang diberhentikan per 31 Desember 2017 mencapai 29.352 orang. 

Sektor tekstil, sandang, dan kulit (TSK) didapuk sebagai penyumbang terbesar angka pemberhentian kerja. Adapun data itu diolah Kadin Karawang berdasarkan keterangan resmi BPJS Ketenagakerjaan Karawang.

Ketua Kadin Karawang Fadludin Damanhuri mengatakan, perincian jumlah 29.352 karyawan itu yakni 17.477 karyawan mengundurkan diri dan 11.875 orang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pria yang akrab dipanggil Fadel itu menilai angka tersebut fantastis jika dibandingkan dengan masuknya investasi ke Kabupaten Karawang yang tengah mengalami pertumbuhan positif.

Pemberhentian tersebut, kata dia, akan berdampak terhadap permasalahan sosial Karawang. "Lalu, seperti apa solusi yang akan dilakukan pemerintah? Jelas, ini permasalahan serius," ujarnya.

Fadel meyakini bahwa tingginya angka pemberhentian karyawan disebabkan oleh tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang ditetapkan sebesar Rp 3,9 juta. 

Baca juga: Dulu Buruh Pabrik Korban PHK, Kini Sukses Jadi Pedagang Gitar Online

Menurut dia, para investor akan berhitung ulang dengan UMK yang tertinggi nasional, bahkan tertinggi se-Asia Tenggara untuk ukuran kabupaten kecil, seperti Karawang. Sektor TSK, imbuhnya, merupakan pihak yang paling terpukul dan menjadi penyumbang terbesar angka pemberhentian karyawan pada tahun 2017.

"Jelas, UMK tinggi menjadi salah satu penyebabnya. Kami bersama Apindo berharap ke depannya perwakilan dari pelaku usaha dilibatkan aktif dalam menentukan UMK," papar dia.

Terlebih lagi, kata Fadel, sejumlah perusahaan manufaktur telah menerapkan sistem robotik. Hal ini disinyalir akan mengikis jumlah tenaga kerja manusia. Tantangan tersebut, menurut dia, harus menjadi perhatian pemerintah untuk membuat regulasi yang melindungi tenaga manusia.

"Perlu diketahui, sekarang ini ada sebuah perusahaan bonafide di kawasan industri Karawang yang karyawannya dari CEO sampai cleaning service hanya 45 orang. Karyawannya sedikit sekali karena sudah mengaplikasikan sistem robotik," kata Fadel.

Kompas TV Impitan ekonomi terkadang justru dapat memunculkan ide cemerlang bagi seseorang. Ya, seperti yang dialami seorang buruh pabrik di Pasuruan, Jawa Timur ini. Desakan ekonomi mengilhaminya mendaur ulang limbah komputer bekas menjadi aneka miniatur bernilai seni tinggi. Siapa sangka ide ini berhasil melahirkan pundi-pundi hingga puluhan juta rupiah. Lihat yuk!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com