Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi, Polisi Temukan Proyektil Peluru di Tubuh Kader Gerindra

Kompas.com - 23/01/2018, 13:38 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Polisi terus mengusut kasus tertembaknya kader Gerindra bernama Fernando Wowor yang melibatkan oknum anggota kepolisian dari Satuan Brimob Briptu AR.

Perkembangan terbaru kasus itu, polisi mendapati sebuah proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Trunoyudo mengatakan, proyektil tersebut nantinya akan diuji balistik untuk mengukur efek dan jenis peluru dari senjata api yang telah disita sebelumnya sebagai barang bukti.

"Kita mendapati perkembangan baru. Ternyata ada proyektil senjata yang bersarang di tubuh korban. Ini masih kita lakukan uji terhadap proyektil tersebut," ucap Trunoyudo, di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (23/1/2018).

(Baca juga : Polisi yang Tembak Kader Gerindra Pernah Jadi Ajudan Murad Ismail )

Trunoyudo menambahkan, polisi akan meminta pendapat dari saksi ahli terkait hasil visum atau otopsi terhadap jenazah korban. Saat ini, polisi juga telah memeriksa rekaman kamera CCTV di lokasi kejadian untuk memperkuat barang bukti.

"Untuk hasil visum atau otopsi, nanti akan kita jadikan suatu bahan dan meminta pendapat ahli khusunya di bidang kedokteran," bebernya.

Ia menyebut, sejauh ini kepolisian sudah bekerja optimal dan maraton untuk melakukan proses penyidikan. Dia memastikan, bahwa kasus itu akan ditangani secara profesional dan prosedural.

"Tentunya ada langkah-langkah yang prosesnya perlu memakan waktu dan kecermatan," pungkas dia.

Kompas TV Sementara itu, pihak keluarga menyatakan sangat kehilangan atas meninggalnya korban. Terlebih, Fernando merupakan sulung dari lima bersaudara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com