Ia pun kemudian memperkenalkan Kompas.com kepada para pekerjanya pria paruh baya yang tengah beristirahat itu. Mereka adalah Juhana (59), Sadi Hidayat (69), dan Agus (60). Selain itu, ada Agus Cat (47) dan Aning (54). Mereka adalah para pekerja bengkel yang sudah bekerja hingga puluhan tahun di GR Taxi.
Siapa sangka para kakek inilah yang membuat mobil unik dengan wujud tak lazim tersebut. "Iya, mereka ini yang buat mobil itu, sebagian lagi sepertinya sedang off," katanya.
"Pekerjanya di sini mah manula semua, tapi kemampuannya luar biasa," seru Rony bercanda.
Pekerja kaget
Juhana, pekerja bengkel GR Taxi mengaku, awalnya kaget saat Rony meminta dirinya dan rekan lainnya untuk merealisasikan ide gila bosnya itu. Saat itu, Juhana belum memutuskan siap untuk memodifikasi dua mobil taksi menjadi satu.
"Awalnya ya bingung, pas diminta sama Pak Rony kita juga mikir-mikir dulu. Mikirnya juga tiga hari," katanya.
"Sebelumnya saya pernah modifikasi pas zaman Fiat, tapi itu dulu udah lama sekali. Itu juga cuma mesin saja," katanya.
Sampai akhirnya Juhana pun menyatakan siap memodifikasi dua mobil bekas taksi menjadi satu dengan desain bermuka dua. Keputusan itu diambil setelah bosnya menyatakan bahwa mereka tak perlu bertanggung jawab jika ide itu berujung kegagalan.
"Karena lama mikirnya, ya udah saya panggil lagi mereka, kita lakukan, kalau pun gagal nggak perlu bertanggung jawab, akhirnya mereka pun bekerja," tambah Rony.
Berbekal kepercayaan sang bos, Juhana dan rekan-rekannya akhirnya mengerjakan modifikasi dua mobil menjadi satu dan bermuka dua.
Proses modifikasi
Pada tahap awal, dua unit mobil taksi dipotong dengan mesin pemotong. "Kalau untuk pemotongan, yang jadi patokan pintu saja," timpal Sadi yang akrab disapa Abah, rekan kerja Juhana.
Usai pemotongan dilanjut dengan proses penyambungan dua muka mobil dan pengelasan.
"Yang lama memang ngepasinnya, sama tinggi, lurus, jangan sampai bengkung," kata Juhana.
Lantaran mobil tersebut merupakan dua kepala toyota Limo yang disambung menjadi satu, beberapa kendala pun dialami para pekerja ini.