Dagangan PKL Ludes Diborong Paslon "Kholifah" di Pilkada Pamekasan

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) di lapangan Eks Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) Pamekasan bergembira karena dagangannya habis dalam sekejap mata, setelah diborong oleh pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Pamekasan, Kholilurrahman-Fathorrahman (Kholifah) yang menggelar deklarasi di tempat tersebut, Rabu (10/1/2018).

Sebelum deklarasi digelar, pendukung pasangan Kholifah langsung masuk ke tempat-tempat PKL yang ada di sisi kanan dan kiri panggung utama deklarasi. Mereka makan dan minum sepuasnya.

Sutihah, salah satu PKL mengatakan, deklarasi calon bupati di lokasi PKL sangat membantu usahanya. Alasannya, karena dagangan mereka laku semua, kemudian bisa tahu visi misi dan program yang akan dilakukan oleh calon.

"Dagangan para PKL langsung habis karena diborong para pendukung calon. Biasanya sehari saya hanya dapat Rp 300.000, hari ini bisa Rp 1 juta lebih," kata Sutihah.

Baca juga : PPP, Nasdem, dan Golkar Usung Kholilurrahman di Pilkada Pamekasan

Deklarasi pasangan Kholifah yang didukung oleh lima partai, masing-masing PPP, NasDem, Golkar, Demokrat dan Partai Hanura, juga dihadiri oleh ulama sepuh Pamekasan, KH Muhamad Syamsul Arifin dan kedua putranya, serta beberapa kiai dan alumni pondok pesantren se-Pamekasan.

Setelah deklarasi, pasangan ini langsung naik becak bersama warga mendaftar ke KPU Pamekasan. Pasangan ini tiba di kantor KPU pada pukul 10.45 WIB, dan langsung diterima oleh lima komisioner KPU Pamekasan.

Pada beberapa jam sebelumnya, pasangan Baddrut Tamam dan Raja'ie yang diusung oleh PKB, PAN, Gerindra dan PKS, juga mendaftar ke KPU Pamekasan. Pasangan ini memilih jalan kaki dari Alun-alun kota Pamekasan menuju kantor KPU Pamekasan.

Sampai hari terakhir masa pendaftaran, hanya dua pasangan yang sudah mendaftar ke KPU Pamekasan.

Baca juga : Koalisi PAN-PKB Cukup Usung Calon Sendiri di Pilkada Pamekasan

Moh Subhan, komisioner KPU Pamekasan mengatakan, Pilkada Pamekasan kemungkinan besar diikuti oleh dua pasang calon. Sebab, baru dua pasangan calon yang mendaftar. Kecil kemungkinan akan muncul calon baru karena dua partai yang tidak mendukung dua calon yang sudah mendaftar, tidak mengajukan calon.

"Pilkada Pamekasan bisa head to head karena dua calon yang resmi mendaftar," ungkap Subhan.