ACEH UTARA, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara menemukan 12 kasus suspek difteri. Dari jumlah itu, satu di antaranya dinyatakan positif difteri dan kini menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Machrozal, Kamis (21/12/2017), menyebutkan, seorang pasien difteri itu terdata di Puskesmas Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, dan kini kondisinya mulai pulih.
Dia menyebutkan, semua puskesmas yang tersebar di 27 kecamatan dalam kabupaten itu telah diinstruksikan untuk segera membawa pasien dengan gejala difteri ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara.
“Segera rujuk agar bisa segera ditangani,” kata Machrozal.
Baca juga: Pasien Difteri Bertambah, RSUZA Banda Aceh Kewalahan
Terkait vaksin anti-difteri, sambung Mahcrozal, sejauh ini masih cukup untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Namun, serum anti-difteri tidak dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara. Bahkan, obat ini telah didistribusikan ke puskesmas untuk diberikan kepada masyarakat.
“Kalau serum itu di rumah sakit. Kami sudah koordinasi dengan RSUCM untuk disiapkan ruang isolasi khusus pasien difteri. Sehingga, begitu ada pasien, segera kami bawa ke RSUCM,” tuturnya.