Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Tahun, Tasmuni Hidup dengan Kaki Seberat 60 Kilogram

Kompas.com - 20/12/2017, 16:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Kompas TV Di luar penyakit menular dan tidak menular yang banyak diderita ada juga penyakit langka yang kasusnya di masyarakat sangat sedikit.

Sehari-hari, Tasmuni hanya beraktivitas di sekitar rumahnya. Ia membuat tali bambu untuk mengikat sayuran. Upah yang diperoleh dari pekerjaan itu paling banyak Rp 10.000 per hari. Jika bosan, ia pergi memancing di sungai dekat rumahnya.

"Kalau lagi kumat ya sakit banget, linu. Pernah 4 bulan cuma di kasur saja. Kadang ya bosan, capek, tapi gimana lagi cuma pasrah," ungkapnya.

Sementara itu, Misati, bapak kandung Tasmuni kepada Kompas.com mengaku sudah tidak tahu lagi harus mengobati anaknya kemana.

Bukan hanya secara medis, Tasmuni sudah beberapa kali mendapatkan pengobatan alternatif. Tapi sampai anaknya hampir berusia 30 tahun, belum ada tanda-tanda sembuh.

"Sekarang tinggal pasrah saja. Paling ya kalo luka dibersihkan. Mau berobat kemana lagi. Sudah kemana-mana ya tetap nggak sembuh," tuturnya.

"Untuk uang juga nggak punya, buat kehidupan sehari-hari saja susah. Maunya sih liat anak sama kayak yang lain, tapi sekarang yang penting dia sehat. Sudah cukup," pungkas Misati yang sehari-hari bekerja sebagai buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com