PKB Pertimbangkan Buat Poros Tengah dengan Golkar pada Pilkada Jateng

SEMARANG, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempertimbangkan untuk membuat koalisi poros tengah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jateng 2018.

Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah Sukirman mengatakan, partainya tidak menutup kemungkinan membuat poros koalisi itu. Poros tengah diwacanakan diisi oleh PKB dengan Golkar.

"Itu serba mungkin, Golkar dan PKB bergabung mungkin itu jadi solusi," kata Sukirman di Semarang, Selasa (19/12/2017).

Jika poros koalisi direalisasikan maka peta politik di Jateng bakal terlihat lebih jelas.

Di kursi DPRD Jateng, PKB mempunyai 13 kursi, sedangkan Golkar 10 kursi, sehingga totalnya menjadi 23 kursi. Jumlah tersebut sudah cukup untuk mengirim pasangan calon pada pilkada mendatang.

Sementara poros lainnya, yaitu PDI-P dengan 27 kursi. PDI-P percaya diri mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Poros koalisi dari Gerindra dan PAN yang mengusung Sudirman Said. Dua partai itu masing-masing mempunyai 11 kursi dan 8 kursi di DPRD Jateng. PKS dan PPP kubu Djan Faridz dikabarkan akan menyusul dalam poros ini.

Meski mempertimbangkan membuat poros baru, PKB tetap pada tujuan awal, yaitu mengusung mantan Menteri Desa Marwan Jafar sebagai bakal calon gubernur.

Belum ada nama lain di internal PKB yang menggeser nama mantan anggota DPR RI ini.

"Nanti (keputusan) akhir dikembalikan ke DPP PKB," paparnya.

Baca juga: Pilkada Jateng, PKB Tetap Sodorkan Marwan Jafar sebagai Cagub

Untuk maju menjadi calon gubernur, syarat mengusung harus memiliki jumlah perolehan kursi di DPRD sebanyak 20 persen atau 25 persen dari akumulasi suara sah dalam pemilihan legislatif terakhir.

Total kursi DPRD Jateng berjumlah 100 kursi. Partai politik baru bisa mengusung calon sendiri pada Pilkada Jateng minimal bermodal 20 kursi.

Satu-satunya partai yang dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi adalah PDI-P dengan 27 kursi di DPRD Jateng, disusul PKB 13 kursi, Gerindra dengan 11 kursi, serta PKS dan Golkar masing-masing 10 kursi.

Sementara partai lainnya, yaitu PAN 8 kursi, Demokrat 9 kursi, PPP 8 kursi, dan Nasdem 4 kursi.