Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kapal Yasin Bey, Pemasok Listrik di Pulau Ambon

Kompas.com - 02/11/2017, 19:46 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Air laut di pantai Desa Waai, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah tempat berlabuhnya Kapal Pembangkit listrik Karadinez Powership Yasin Bey tampak biru dan jernih. Tak terlihat sedikit pun sampah yang mengapung maupun bekas tumpahan minyak yang mengotori laut tempat berlabuhnya kapal itu.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, mini bus yang mengantar rombongan wartawan dari Kota Ambon menuju Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Selasa (31/10/2017) tiba di pesisir pantai desa tersebut sekira pukul 11.00 WIT.

Satu persatu wartawan kemudian turun dari dalam bus dan bergegas ke sebuah pos pemeriksaan tak jauh dari lokasi berlabuhnya kapal itu. Di pos tersebut kami diberikan tanda pengenal khusus oleh petugas selanjutnya diberikan arahan singkat untuk mentaati peratutan selama berada diatas kapal.

Setelah pemeriksaan dilakukan, kami bersama Novita, perwakilan PT Karpowership Indonesia kemudian menumpangi sebuah speedboat yang telah menunggu di pantai itu. Tak butuh waktu lama, sekitar 1 menit speedboat yang mengangkut kami merapat di bagian kiri tangga kapal dan kami langsung naik ke atas kapal tersebut.

Baca juga: Viral Foto Mengharukan Ayah dan Anak di Kereta, Ini Faktanya

“Selamat datang di kapal kami,” kata Ayub, seorang pria Turki di tangga kapal dengan senyum semringah sambil menjabat tangan setiap wartawan.

Pria berusia 27 tahun yang menyambut kami ini sangat fasih berbahasa Indonesia. Dia baru tiga bulan bekerja di Kapal Yasin Bey sebagai staf administrasi, setelah menamatkan program magister di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Bersama sejumlah rekan kerjanya yang berasal dari Indonesia, Ayub kemudian memberikan peralatan keselamatan kepada wartawan berupa helm dan juga rompi sebelum kami dipersilahkan melihat sejumlah ruangan yang ada di kapal itu.

Dari lantai dua kapal tersebut, kami lalu menaiki tangga menuju ruang pertemuan yang ada di lantai lima kapal tersebut. Saat memasuki ruang pertemuan kami disambut oleh Direktur Regional Asia P. Karpowership, Mehmet Ufuk Berk.

“Kami merasa terhormat sekali Anda bisa mengunjungi kami disini,”kata Mehmet.

Pada kesempatan itu pria asal Turki ini lalu menyampaikan sejumlah hal tentang keberadaan kapal tersebut di Maluku hingga sistem kerja kapal tersebut. Menurut Mehmet, kapal Yasin Bey memiliki ukuran panjang 120 meter dan lebar 22 meter dan dilengkapi enam mesin pembangkit listrik serta dua turbin.

“Kapal ini memiliki enam pembangkit listrik dan dua turbin dengan kapasitas 120 megawatt. Namun sesuai kontrak kami hanya menyalurkan 60 megawatt untuk kebutuhan pasokan listrik di Pulau Ambon,” sebutnya.

Ruangan Mesin Kapal Listrik asal Turki yang bernama Karadeniz Powership Gokhan Bey yang mensuplai daya 60 MW untuk Kota Kupang dan kabupaten lainnya di Daratan TimorKompas. com/Sigiranus Marutho Bere Ruangan Mesin Kapal Listrik asal Turki yang bernama Karadeniz Powership Gokhan Bey yang mensuplai daya 60 MW untuk Kota Kupang dan kabupaten lainnya di Daratan Timor
Kapal Yasin Bey memiliki ukuran panjang 120 meter dan lebar 22 meter. Kapal yang disewa langsung oleh PT PLN Persero ini mulai beroperasi untuk memasok kebutuhan listrik di Pulau Ambon terhitung sejak sejak 1 April 2017 lalu.

Menurut Mehmet, kapal Yasin Bey sangat memperhatikan masalah limbah yang dihasilkan dari kapal itu sehingga pengoperasian kapal tersebut tidak mencemari lautan di kawasan pantai desa Waai. Limbah akhir berupa cairan minyak maupun sampah makanan dan lainnya tidak dibuang melainkan di bawa ke Surabaya.

“Limbah yang dihasilkan dari kapal ini akan dikelola lagi di Surabaya jadi kami benar-benar sangat berkomitmen terhadap masalah lingkungan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, bahan bakar yang digunakan kapal pembangkit listrik Yasin Bey sangat aman. Karena mesin pembangkit dapat beroperasi menggunakan gas alam cairan (LNG/Liguefied Natural Gas) dan HFO (Heavy Fuel Oil). Selain itu, operasional dan perawatan serta pemeliharaan mesin pembangkit dan juga mesin kapal semuanya dikontrol secara rutin oleh para teknisi di dalam kapal.

Baca juga: Takut Gempa Susulan, Warga Kota Ambon Pilih Tidur di Lapangan Bola

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com