Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Batang Kesal, Warganya seperti "Ditinggal" dalam Proyek Tol Trans Jawa

Kompas.com - 29/09/2017, 16:52 WIB
Ari Himawan Sarono

Penulis

BATANG, KOMPAS.com - Bupati Batang, Jawa Tengah, Wihaji, kesal karena pembangunan tol Trans Jawa berikut kelengkapannya, pintu tol dan rest area, membuat perekonomian di jalur pantura dan obyek wisata terancam.

Padahal selama ini, masyarakat Batang menggantungkan ekonominya di Jalan Pantura. Dia berharap, warga bisa diajak bersama mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan jalan tol.

“Saya sebenarnya agak marah setelah pembebasan tanah jalan tol, kita kayak ditinggal. Pemerintah daerah tidak diajak musyawarah, yang tahu–tahu muncul rest area, exit toll,” kata Wihaji, Jumat (29/9/2017).

Karena menurut dia, Pemkab sudah berkali–kali bertanya kepada pihak tol, namun jawabannya rest area dan exit toll tidak bisa diubah lagi karena sudah ditentukan.

“Ini dalam rangka kami menolong masyarakat Batang di sekitar jalan pantura yang kehilangan pendapatannya sekaligus memberdayakan masyarakat Batang yang dilewati jalan tol sepanjang 70 km. Di dunia ini yang tidak bisa diubah cuma ada dua yaitu Quran dan Hadist yang lain bisa diubah,” tambah Wihaji.

(Baca juga: Akhir 2018, Tol Trans-Jawa Mulai Bisa Digunakan)

Pemkab Batang akan melayangkan surat resmi untuk bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum demi keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Batang. Dia berharap, rest area bisa terkoneksi dengan lokasi wisata.

“Saya akan bikin surat resmi ketemu dengan Pak Menteri untuk meminta dua exit toll, yang satu di Kandeman dan yang kedua di Plelen, Kecamatan Gringsing, dipindah dan connecting dengan wisata,” ungkapnya.

Wihaji ingin, rest area dan exit toll pindah ke Celong, Kecamatan Subah, agar dapat terkoneksi dengan wisata seperti Pantai Celong yang memiliki sungai, hutan dan laut.

Pimpinan Proyek Jalan Tol Semarang–Batang Beny Kristiadi mengatakan, penambahan exit toll dan rest area masih memungkinkan karena pihaknya juga masih melihat perkembangan kawasan industri dan pemukiman warga.

"Kami akan melihat perkembangan ke depan di Kabupaten Batang dengan berjalannya waktu dan padatnya pemukiman dan adanya kawasan industri tidak menutup kemungkinan ada tambahan rest area dan exit toll,” kata Beny.

 

 

Kompas TV Kesiapan Jelang Mudik 2017 (Bag 1)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com