Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepergok Curi Solar, Remaja 13 Tahun Bakar Temannya

Kompas.com - 09/08/2017, 15:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - JS (14), bocah yang tinggal di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dibakar oleh rekannya sendiri yang bernama R.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (27/8/2017) lalu terjadi saat JS memergoki R yang sedang mengambil solar di perahu milik salah seorang nelayan di Muncar.

R kemudian menyiram solar ke tubuh JS dan menyalakan korek sehingga api membakar tubuh JS bagian perut ke bawah.

"Anak saya langsung di bawa ke Puskesmas buat diobati. Rionya lari," kata Karni, ibu kandung JS kepada Kompas.com, Rabu (9/8/2917).

Setelah diobati di puskesamas, JS dibawa pulang dan dirawat sendiri oleh ibunya di rumah mereka yang sederhana. Sehari-hari, Karni bekerja sebagai pemulung dan tidak memiliki KTP Banyuwangi.

Baca: Aksi Solidaritas untuk Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi...

Bukan hanya KTP, Karni dan anak-anaknya tidak tercatat dalam administrasi kependudukan. Sejak 10 tahun lalu, Karni dan suaminya serta kedua anaknya pindah dari Sendang Biru Malang ke Banyuwangi. Mereka tidak tinggal menetap namun beberapa kali berpindah-pindah dan terakhir tinggal di Kecamatan Muncar.

Selama mereka tinggal di Banyuwangi, JS tidak bersekolah karena dia termasuk anak kebutuhan khusus. Menurut ibunya, JS terakhir kali sekolah di kelas 4 SD saat masih di Malang.

Karni sempat menemui keluarga R untuk meminta pertanggungjawaban dan dia mengaku mendapatkan uang Rp 300.000 sebagai pengganti uang berobat dari nenek R, sedangkan R melarikan diri.

Baca: Keluarga Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi Dapat Bantuan dari NU

Selama ini, R yang masih berumur 13 tahun hanya tinggal bersama neneknya sedangkan ibunya bekerja sebagai TKW di Malaysia.

"Sudah dibawa ke puskesmas, juga ada tetangga yang kasih obat tapi luka anak saya enggak sembuh-sembuh," ujarnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi Kompas.com mengatakan sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan di RSUD Genteng dan Juwana sudah dirawat dan dipantau dokter spesialis.

Selain itu, Anas mengatakan, dia telah meminta kepada kecamatan untuk segera mengurus administrasi kependudukan keluarga Karni mulai dari KTP, KK dan Surat Pernyataan Miskin agar mendapatkan pelayanan kesehatan secara utuh.

"Surat suratnya segera digarap tapi yang terpenting korban yang terbakar ditangani lebih dahulu," ucap Anas.

 

Kompas TV Polisi akhirnya menemukan titik terang. 2 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com